Kompas TV nasional peristiwa

Ternyata Jubir Presiden Fadjroel Rachman Anggota Aktif GAR-ITB yang Laporkan Din Syamsuddin

Kompas.tv - 15 Februari 2021, 05:00 WIB
ternyata-jubir-presiden-fadjroel-rachman-anggota-aktif-gar-itb-yang-laporkan-din-syamsuddin
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi sekaligus Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman (Sumber: KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Juru Bicara Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Fadjroel Rachman, disebut turut menjadi anggota aktif Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR-ITB).

Demikian diungkapkan oleh anggota GAR-ITB, Nelson Napitupulu. Keaktifan Fadjroel Rachman di GAR-ITB karena berada dalam grup Whatsapp yang kadang kerap berkomentar.

Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Hargai Kritik Din Syamsuddin

"(Fadjroel Rachman) ada di WAG (WhatsApp Grup) GAR-ITB. Biasanya kalau dia ada waktu, dia merespons," kata Nelson pada Minggu (14/2/2021).

Nelson menuturkan, Fadjroel Rachman merupakan anggota biasa. Dalam kesehariannya, Fadjroel tidak melulu aktif berkomentar.

Dia, kata Nelson, hanya sekadar mengomentari isu-isu terkini yang ramai dibicarakan di grup.

"Kadang komen, kadang enggak. Kalau ada isu yang dibahas, kadang dia komen. Tapi tidak semuanya (dikomen)," ucap Nelson.

Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Tak Akan Memproses Hukum Din Syamsuddin Karena Kritiknya

Lebih lanjut, Nelson mengungkapkan, awal terbentuknya GAR-ITB. Bermula dari obrolan para alumni ITB.

Juga beberapa alumni universitas lain yang peduli terhadap isu radikalisme dan intoleransi.

Saat kali pertama dibentuk, gerakan ini dinamakan Nusa Kinarya Rumah Indonesia atau NKRI. Sebab, saat itu masih banyak alumni-alumni dari universitas lain.

Namun, seiring berjalannya waktu atau pada 2019, nama NKRI berubah menjadi GAR-ITB. Alasannya, karena ada persoalan intoleransi dan radikalisme di ITB.

Baca Juga: Pelaporan Din Syamsuddin Sudah Diteruskan ke Kemenag

"Memang ada persoalan intoleransi dan radikalisme di ITB, makanya kita tak enak dengan PT (perguruan tinggi) lain," ujar Edwin.

"Makanya kita mengelompok, yang alumni ITB saja. Maka dibuatlah itu, GAR-ITB."

Menurut Nelson, kegiatan GAR-ITB selama ini banyak menyoroti persoalan radikalisme dan intoleransi.

Karenanya, gerakan ini kerap menggelar diskusi dengan mengundang narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Baca Juga: Mahfud Beberkan Sosok Din Syamsuddin di Mata Pemerintah

Juga termasuk pihak lain yang punya kapasitas dalam memberikan paparannya mengenai isu tersebut.

Seperti diketahui, GAR-ITB menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini karena sebagai pihak yang melaporkan Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu dilaporkan GAR-ITB karena dianggap melakukan pelanggaran kode etik perilaku ASN.

Karenanya, Nelson membantah jika pihaknya disebut melaporkan Din Syamsuddin karena yang bersangkutan menganut paham radikalisme.

Baca Juga: Mahfud MD soal Din Syamsuddin: Beliau Orang Kritis, Pemerintah Senang..

Menurut dia, dirinya melaporkan Din Syamsuddin karena tindakannya tak sesuai dengan kode etik dan kode perilaku ASN.

"Kita tak pernah melaporkan Pak Din Syamsuddin sebagai orang yang diduga radikal. Tidak," ujar Nelson.

"Yang kita laporkan adalah Pak Din Syamsuddin itu anggota MWA ITB. Dia berstatus sebagai ASN."

Baca Juga: Tak Terima Dituding Mafia Tanah, Fredy Kusnadi Laporkan Balik Dino Patti Djalal




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x