Kompas TV nasional sosial

Soal Pilot Project Pembelajaran Tatap Muka, 3 Sekolah di Jakpus Siap Gelar Pembelajaran dalam Kelas

Kompas.tv - 5 April 2021, 17:15 WIB
soal-pilot-project-pembelajaran-tatap-muka-3-sekolah-di-jakpus-siap-gelar-pembelajaran-dalam-kelas
Ilustrasi siswa siswi SD mengenakan seragam merah putih (Sumber: Shutterstocks via Kompas.com)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Akhir Maret 2021 kemarin, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana menyampaikan pilot project pembelajaran tatap muka di Jakarta akan berlangsung pada 7-29 April 2021.

Pada kesempatan tersebut, Nahdiana menyebutkan ada 100 sekolah akan dibuka selama piloting atau uji coba.

Untuk di Jakarta Pusat sendiri, sampai saat ini sudah ada tiga sekolah yang siap menggelar pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Mendikbud Target Juli 2021 Serentak Sekolah Tatap Muka

Tiga sekolah itu adalah SMKN 44 Kemayoran, SDN Kenari 08, dan SDN Rawasari 05 Pagi.

Urpasih, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat, mengatakan ketiga sekolah itu sudah melalui evaluasi (assesment) dan dinilai memenuhi sejumlah persyaratan menggelar pembelajaran tatap muka.

Persyaratan yang dimaksud Uripasih itu di antaranya adalah penyediaan fasilitas untuk mendukung protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 serta izin dari orang tua murid.

Ketiga sekolah itu pun akan memulai kegiatan belajar mengaja (KBM) tatap muka mulai Rabu (7/4/2021). Tapi, sekolah tatap muka disesuaikan dengan kelas.

"Kegiatan belajar tatap muka masih kelas 4, 5, dan 6 saja untuk SD, sementara kelas 3 ke bawah masih pembelajaran jarak jauh dari rumah," jelas Uripasih seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (5/4/2021).

Baca Juga: Gubernur Anies: Tempat Kerja 75 Persen WFH dan Sekolah Online

Selain pembatasan kelas, kegiatan belajar di sekolah juga akan dilakukan seminggu sekali untuk setiap jenjang sekolah.

Jadi ada semacam penjadwalan khusus untuk sekolah tatap muka. Misalnya, kata Uripasih, kelas IV SD hanya akan sekolah pada Rabu, kelas V SD pada Kamis, dan kelas VI SD pada Jumat.

Sedangkan, kegiatan belajarnya sendiri hanya berlangsung dua jam dengan dibagi dua sesi: pukul 07.00-09.00 WIB dan 10.00-12.00 WIB.

Baca Juga: Hati-hati Agenda Sekolah Tatap Muka, Prokes Harus Ketat!

Menurut Uripasih, nanti konsepnya tidak pakai istirahat. Peserta didiknya langsung pulang karena masih di awal-awal.

“Untuk tahap pertama, seminggu sekali dulu, berikutnya seminggu dua kali, jadi bertahap ya," kata Uripasih.

Untuk jumlah peserta kelas, hanya akan diisi oleh maksimal 16 siswa.

Tidak hanya itu, Dinas Pendidkan Jakarta pun mengatur mata pejaran apa saja yang boleh diajarkan secara tatap muka.

Dari penjelasan Uripasih, kegiatan belajar tatap muka hanya diperuntukkan untuk pelajaran dasar, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA.

Sementara mata pelajaran lainnya tetap dilakukan secara jarak jauh.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x