Kompas TV nasional peristiwa

Anies Minta Warga Jakarta Bantu Nakes yang Terbatas dengan Patuh Prokes dan Tidak Keluar Rumah

Kompas.tv - 25 Juni 2021, 10:23 WIB
anies-minta-warga-jakarta-bantu-nakes-yang-terbatas-dengan-patuh-prokes-dan-tidak-keluar-rumah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau penanganan pasien Covid-19 yang ditempatkan di tenda darurat di RSUD Kramat Jati, Kamis (24/6/2021). (Sumber: Instagram Anies Baswedan)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mengingatkan warga untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan mengurangi aktivitas di luar.

Meski Pemprov DKI Jakarta telah menambah kapasitas rumah sakit Covid-19, namun upaya tersebut tidak akan berarti jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan dan imbauan mengurangi aktivitas keluar rumah.

Menurut Anies membangun tenda dan menambah kapasitas rumah sakit Covid-19 bukanlah keputusan yang baik, sebab penambahan fasilitas tidak sebanding dengan tenaga kesehatan.

Baca Juga: Tekan Penularan Covid-19, Anies Baswedan Maksimalkan Posko PPKM Mikro Kelurahan

Apalagi penambahan tenaga kesehatan tidak secepat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi.

“Kalau jumlah pasiennya bertambah terus, kita akan kerepotan. Mari bantu tenaga kesehatan kita yang terbatas ini dengan mengurangi aktivitas di luar, karena tingginya potensi penularan dan percepatan perburukan dari varian Delta,” ujar Anies melalui akun Instagram pribadinya, Jumat (25/6/2021).

Anies menambahkan kasus baru yang terjadi saat ini lebih berat dari sebelumnya.

Dalam catatannya pada Januari 2021, pasien Covid-19 rata-rata mengalami gejala ringan.

Namun saat ini banyak ditemukan pasien dengan gejala sedang dengan desaturasi di bawah 90 persen dan membuat kondisi jauh lebih cepat memburuk.

Baca Juga: Duka di Atas Pemakaman Covid-19, Anies Baswedan: Itu Bukan Sekadar Angka

“Pesan bagi semua, mari kita sama-sama saling jaga. Penularan Covid-19 itu tidak hanya terjadi di ruang publik, tapi saat kita meeting, makan bersama, kumpul dengan orang yang kita kenal. Itulah potensi terbesar dari ruang privat yang tak mungkin diawasi oleh pemerintah,” ujar Anies.

Seperti diketahui, per tanggal 25 Juni 2021, kasus baru Covid-19 di Ibu Kota bertambah 7.505 kasus.

Angka ini merupakan penambahan kasus baru tertinggi selama pandemi Covid-19.

Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 494.462 kasus.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 di Jakarta Melonjak, Jam Kerja Pengantar Jenazah Ditambah

Total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 445.450 orang, sedangkan 8.112 orang dilaporkan meninggal dunia.

Untuk kasus aktif Covid-19 di Jakarta berada di angka 40.900 kasus yang sebarannya penambahan kasus harian merata di seluruh wilayah di DKI Jakarta.

Kepulauan Seribu terdapat 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus.

Kemudian, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, dan Jakarta Utara 954 kasus, serta data kasus yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 748.

Baca Juga: Pecah Rekor, DKI Jakarta Catat 7.505 Kasus Positif Covid-19

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengidentifikasi bahwa penyebaran Covid-19 di Jakarta didominiasi dua klaster, yakni klaster keluarga dan perkantoran di Jakarta.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x