Kompas TV nasional hukum

Selain Kapal Perang China, Kapal Induk Amerika Serikat Sering Melintas di Laut Natuna Utara

Kompas.tv - 17 September 2021, 19:30 WIB
selain-kapal-perang-china-kapal-induk-amerika-serikat-sering-melintas-di-laut-natuna-utara
USS Benfold, kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang pada 12 Juli 2021 berlayar di Laut China Selatan. (Sumber: US Navy)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Polemik di Laut Natuna Utara, kembali mencuat setelah video nelayan melihat enam kapal perang China viral.

Ternyata tidak hanya kapal perang China yang melaut di kawasan yang berbatasan dengan perairan Kepulauan Natuna.

Panglima Komando Armada I Laksmana Muda TNI Arsyad Abdullah membenarkan kapal induk Amerika Serikat sering melintas di Laut Natuna Utara.

Namun kapal induk AS ini bukan ingin menunjukkan daerah kekuasaan, tapi melaksanakan lintas damai dari AS ke Singapura dan sebaliknya.

Baca Juga: 6 Kapal Perang China Wira-wiri di Laut Natuna Utara, TNI AL: Ada 4 Kapal Kami Siaga!

"Ya betul, kapal induk AS sering melintas di Laut Natuna Utara. Dia menuju Singapura atau pun dari Singapura menuju ke AS,” ujar Arsyad di Kepri, Jumat (17/9/2021). Dikutip dari Antara.

Arsyad menjelaskan Indonesia memiliki zone ekonomi eksklusif (ZEE) di perairan Laut Natuna Utara.

Meski memiliki ZEE, Indonesia hanya memiliki hak berdaulat di bukan kedaulatan.

Artinya bagi negara lain yang ingin manfaatkan sumber daya alam di ZEE ataupun landas kontinen, diperbolehkan dengan syarat mengantongi izin dari pemerintah Indonesia.

Baca Juga: China Usir Kapal Induk AS di Laut China Selatan, Klaim Langgar Kedaulatan China

"Apabila hanya melintas, itu tidak masalah, silakan tanpa izin," ujar Arsyad.

Lebih lanjut Arsyad menjelaskan ZEE juga merupakan perairan internasional dan setiap negara memiliki hak untuk melaksanakan lintas damai.

Ia menegaskan saat melaksanakan lintas damai, kapal perang asing tetap berkoordinasi dengan TNI AL.

"Dan kami melaksanakan shadowing sampai keluar dari ZEE kita," ujar Arsyad.

Baca Juga: AS Kirim Kapal Perusak ke Laut China Selatan, Reaksi Usai China Sahkan UU Maritim Baru

Terkait video viral 6 kapal perang China, Arsyad menjelaskan hal tersebut tidak menjadi masalah.

Sama seperti kapal induk AS, kapal perang China yang melintas tetap diperbolehkan.

Menurut Asyad kasusnya berbeda jika saat melintas kapal asing melakukan eksploitasi sumber daya alam di kawasan ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara.

"Kapal perang boleh saja melintas, kapal ikan boleh saja melintas. Saya juga perlu menyampaikan, saat saya komandan gugus tempur laut yang selalu berada di Natuna, saya sering memeriksa kapal ikan China yang melintas, memang tidak ada ikan yang ada di atas palka. mereka melaksanakan lintas dari Singapura menuju China," ujarnya.

Baca Juga: Dua Kapal Asing Ini Pernah Diusir KRI Tjiptadi di Laut Natuna Utara

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x