Kompas TV nasional peristiwa

Polisi Selidiki Unsur Kesengajaan Kebakaran Gedung Cyber 1 Kuningan

Kompas.tv - 3 Desember 2021, 10:26 WIB
polisi-selidiki-unsur-kesengajaan-kebakaran-gedung-cyber-1-kuningan
Kebakaran terjadi di Gedung Cyber di Jalan Kuningan Barat Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021), siang. (Sumber: Kompas.com/MUHAMAD ISA BUSTOMI)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki dugaan unsur tindak pidana terkait peristiwa kebakaran yang menewaskan dua orang di Gedung Cyber 1 Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Ridwan mengatakan, penyelidikan itu untuk memastikan ada atau tidak unsur kelalaian maupun kesengajaan pada peristiwa tersebut.

"Kita telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan kegiatan-kegiatan penyelidikan terkait hal tersebut (kebakaran Gedung Cyber 1)," kata AKBP Ridwan dilansir dari Antara, Kamis (2/12/2021).

Sebagai langkah awal, Ridwan mengatakan penyidik segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus kebakaran Gedung Cyber 1 di Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Dia menambahkan penyidik juga akan memeriksa sejumlah saksi terkait kasus kebakaran ini.

"Ya akan periksa saksi-saksi, dalam hal ini Polres akan melakukan kegiatan lidik ke depan," tutur Ridwan.

Baca Juga: Kebakaran Gedung Cyber Diduga karena Ini, Kepulan Asap Tebal Bikin Panik Karyawan

Gedung Tidak Memilik Jendela

Pada keterangan lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan lantai dua Gedung Cyber 1 Mampang yang terbakar dan menewaskan dua orang pengunjung itu tidak memiliki jendela.

Hal tersebut menyebabkan kepulan asap tidak bisa keluar saat ruang server di lantai dua terbakar.

"Tidak ada jendela, tertutup semua sehingga asapnya yang tidak bisa keluar dengan cepat sehingga menimbulkan asap yang luar biasa mengumpul," kata Riza ketika menyambangi lokasi kebakaran, Kamis.

Kondisi tersebut membuat beberapa karyawan di dalam sempat terjebak hingga akhirnya menimbulkan korban jiwa.

Karenanya, Riza beserta jajaran akan mengevaluasi terkait kelayakan fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengantisipasi korban jiwa saat terjadi musibah atau kebakaran.

Hasil evaluasi tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran kepada seluruh pengelola gedung di DKI agar menyediakan fasilitas keselamatan yang layak.

"Kita akan teliti apa yang jadi penyebab semoga ke depan kita akan mengambil langkah langkah," tutur Riza.

Baca Juga: Gedung Cyber Kebakaran, Wagub DKI Pastikan Data Pemerintah Aman

Sebelumnya, Gedung Cyber terbakar bermula dari percikan api muncul di dalam ruangan server di lantai dua pada Kamis sekitar pukul 12.00 WIB.

Api itu kemudian menimbulkan kepulan asap sehingga membuat panik karyawan yang ada di dalam gedung. Petugas datang ke lokasi sekitar pukul 12.41 WIB dan langsung memadamkan sumber api di lantai dua.

Petugas juga mengevakuasi tiga korban yang terjebak di lantai dua gedung. Satu korban berinisial SF meninggal di tempat, sedangkan MRK sempat tidak sadarkan diri.

Namun saat dilakukan perawatan di rumah sakit, nyawa MRK sudah tidak tertolong.

"Yang usia 18 tahun meninggal di lokasi, yang satunya lagi meninggal ketika dibawa ke RSUD Mampang," ujar Kepala Humas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamart) Jakarta Selatan, Mulat Wijayanto.

Satu korban lagi dinyatakan selamat.

Baca Juga: Deretan Aplikasi dan Website yang Down Akibat Kebakaran Gedung Cyber




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x