Kompas TV nasional viral

Ini Pernyataan Viral Edy Mulyadi soal Kalimantan dan Ibu Kota Baru yang Berbuntut Laporan Polisi

Kompas.tv - 24 Januari 2022, 06:46 WIB
ini-pernyataan-viral-edy-mulyadi-soal-kalimantan-dan-ibu-kota-baru-yang-berbuntut-laporan-polisi
Edy Mulyadi yang pernyataannya dipermasalahkan. (Sumber: YouTube)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan eks kader PKS Edy Mulyadi yang diduga menghina Kalimantan Timur terkait Ibu Kota Negara Baru dikecam oleh sejumlah elemen mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat dan berbuntut laporan ke polisi.

Dilansir dari Tribunnews, Edy Mulyadi mengatakan bahwa ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan yang disebutnya sebagai tempat jin membuang anak.

"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal," ujar Edy Mulyadi dari video viral tersebut.

Bahkan Edy Mulyadi menyebut pasar bagi Ibu Kota Baru adalah kuntilanak dan genderuwo.

"Pasarnya siapa?" ucap dia.

"Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain ngebangun di sana," ujarnya.

Untuk menguatkan pendapatnya, Edy Mulyadi menanyakan lokasi tempat tinggal di mana rekan yang ada di sebelahnya berada.

"Enggak ada, nih sampean tinggal di mana om?" ungkapnya.

"Mana mau tinggal di Gunungsari pindah ke Kalimantan Panajam sana untuk beli rumah di sana," katanya.

Baca Juga: Buntut Pernyataan Edy Mulyadi, Mahasiswa dan Masyarakat Tuntut Minta Maaf secara Terbuka

Menanggapi pernytaan Edy Mulyadi tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulawarman meminta pihak masyarakat di Kalimantan Timur tak terprovokasi.

"Pernyataan yang disampaikan oleh Edy Mulyadi menjadi problematika bicara tentang ke-bhinneka-an yang ada di Indonesia," ujar Presiden BEM Universitas Mulawarman Ikzan Nopardi, Minggu (23/1/2022) dalam program Kompas Petang.

Pihak BEM menuntut Edy Mulyadi untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Kalimantan Timur.

Ikzan melanjutkan kepada pihak yang berwenang untuk melakukan langkah tegas dalam merespons masalah dugaan pencemaran nama yang berujung kepada intoleransi.

Sementara kecaman juga datang dari Persekutuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka).

Ketua Umum Pusaka Surfani Sulaiman mengingatkan agar Edy Mulyadi segera menarik pernyataannya.

"Saudara Edy Mulyadi saya minta dan menyomasi atas nama warga Kalimantan Timur, 1x24 jam untuk saudara mencabut pernyataannya," uar Surfani kepada Kompas TV, Minggu.

"Saudara bahwa warga Kalimantan Timur adalah tempat untuk membuang jin, kemudian warga Kalimantan Timur tidak siap dengan Ibu Kota Negara. Pernyataan ini mengandung SARA, fitnah, dan ujaran kebencian," ujarnya.

Jika Edy tidak segera melakukan pencabutan pernyataan itu, Surfani mengatakan, pihaknya akan melaporkan ke Mabes Polri dan Polda Kalimantan Timur.

Baca Juga: Angkat Bicara Soal Pernyataan Edy Mulyadi, Jubir PKS: Tidak Ada Kaitan dengan Kami!

Baca Juga: TOP 3 NEWS: Edy Mulyadi Dipolisikan, Dugaan Pengusiran Haikal Hassan, 2 Kasus Omicron Meninggal




Sumber : Kompas TV/Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x