Wilayah ALKI II ini membentang dari utara ke selatan mulai dari Selat Makassar, Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Jawa bagian timur, dan Selat Lombok.
Menurut Benny ALKI II menjadi jalur laut yang ramai dilewati kapal-kapal militer maupun sipil yang mempunyai misi-misi tersendiri dengan memanfaatkan situasi lengangnya keamanan perairan Indonesia yang luas.
Benny juga menjelaskan alat ini bisa dikendalikan dari kapal induk. Alat ini akan diambil kembali untuk mengambil data yang didapat langsung ke kapal induknya.
Baca Juga: TNI AL Berhasil Tangkap 47 Pencuri Batu Bara Spesialis Kapal Tongkang di Perairan Mahakam!
"Data dari alat ini akan ditransfer melalui kabel data ke kapal induknya, sehingga data-data yang diperoleh akan dikumpulkan dan direkam untuk kepentingan tertentu dari kapal yang mengendalikan alat ini," ujarnya.
Lebih lanjut Benny menjelaskan, saat ditemukan nelayan alat survei bawah laut tersebut masih dalam keadaan aktif.
Hal itu dikarenakan lampu indikatif sensor masih berkedip dan tetap merekam sampai lampu indikator itu padam.
Benny menyatakan alat tersebut akan dibawa ke Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI AL untuk mengetahui sejumlah data yang diambil dari perairan Indonesia. Termasuk juga menelusuri siapa pemilik alat tersebut.
Baca Juga: Selain Kapal Perang China, Kapal Induk Amerika Serikat Sering Melintas di Laut Natuna Utara
"Dengan ditemukannya alat ini mudah-mudahan nanti Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI AL bisa meneliti lebih lanjut dan merekam ulang hasil data yang ada di dalam SSS," ujar Benny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.