Kompas TV nasional politik

Di Hadapan Gubernur se-Indonesia, Jokowi Tekankan Pindah Ibu Kota Bukan Berarti Tinggalkan Jakarta

Kompas.tv - 14 Maret 2022, 01:05 WIB
di-hadapan-gubernur-se-indonesia-jokowi-tekankan-pindah-ibu-kota-bukan-berarti-tinggalkan-jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pengarahan kepada para Gubernur se-Indonesia di Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (13/03/2022). (Sumber: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Hariyanto Kurniawan

BALIKPAPAN, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan adanya pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Nusantara tak membuat pemerintah meninggalkan DKI Jakarta.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para Gubernur se-Indonesia di Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (13/03/2022).

“Bukan berarti kita ingin meninggalkan DKI, jangan ada yang mengartikan itu," kata Jokowi seperti yang dilansir dari laman Sekretariat Kabinet RI.

Kepala Negara ini menuturkan pemindahan IKN ini, selain untuk mengurangi beban DKI Jakarta, juga sebagai upaya pemerataan pembangunan maupun perekonomian.

"Karena negara kita ini besar sekali 17 ribu pulau, PDB ekonomi 58 persen ada di Jawa, saat ini magnetnya ada di DKI Jakarta. 56 persen populasi ada di Jawa, sehingga terjadi ketimpangan ekonomi, ketimpangan infrastruktur,” jelas Jokowi.

Presiden menyebut dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara, Indonesia akan memiliki kota dengan standar internasional yang memilki fasilitas-fasilitas berstandar internasional pula.

“Kita ingin memiliki kota yang internasional, RS internasional, perguruan tinggi internasional, sebelumnya tidak boleh, karena omnibus law sekarang boleh, bapak ibu gubernur kalau mau tarik investasi dari luar boleh, silakan,” ungkapnya.

Baca Juga: Berkemah di IKN, Presiden Joko Widodo Dijaga 2.064 Personel TNI-Polri

Selain IKN, dalam kesempatan itu, Jokowi juga membahas terkait situasi global yang terjadi saat ini yang perlu disikapi oleh para Gubernur, antara lain soal krisis energi, krisis pangan, hingga situasi perang.

“Dunia pada situasi tidak mudah, baik karena disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0 ditambah lagi kekacauan karena pandemi, ditambah lagi urusan yang namanya perang,” kata dia.

“Harga minyak dunia naik dua kali lipat, belum gas, belum lagi kelangkaan pangan, yang menyebabkan harga-harga juga akan melonjak,”  imbuhnya.

Sebab itu, Presiden kemudian meminta kepada para gubernur untuk menyesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan situasi yang terjadi saat ini.

“Dalam penganggaran di APBD Bapak/Ibu ubah semuanya tidak seperti pada waktu yang normal dulu, jangan business as usual APBD harus bisa kita create disesuaikan, kuncinya cuma satu kecepatan kita untuk menyesuaikan,” ucapnya.

Tampak hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Kemudian Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, serta Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.

Baca Juga: Sambut Kedatangan Jokowi dan Para Gubernur, Warga Jejer Pakai Kaus I Love IKN

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x