Kompas TV nasional jalan - jalan

Inilah Masjid Tertua di Jakarta, Usianya 495 Tahun

Kompas.tv - 16 Maret 2022, 14:31 WIB
inilah-masjid-tertua-di-jakarta-usianya-495-tahun
Pintu masjid Al Alam Cilincing di Jakarta Utara, masjid yang dianggap masjid tertua di Jakarta (Sumber: Dokumen Pribadi Ashadi dalam buku Akulturasi Arsitektur Masjid Tertua di jakarta )
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Purwanto

Ia merujuk pada fakta, ketika komunitas muslim terbentuk, maka biasanya masjid adalah kali pertama yang dibuat. Hal ini seperti Nabi Muhammad membentuk komunitas di Madinah saat hijrah dan masjid adalah hal pertama dibangun.

“Ada dua masjid yang terletak dekat di Timur Jakarta, dikaitkan dengan tantara Fatahillah (1527 Masehi) dan Sultan Agung dari Yogyakarta (1628). Yang pertama adalah masjid Al Alam di Cilincing dan kedua msjid Al Alam di Marunda,” katanya sambil merujuk pendapat Heukeun.

Dalam data sejarah Dinas Purbakala DKI Jakarta, lanjut penjelasan Ashadi dalam buku tersebut, Masjid Al Alam Cilincing sendiri dibangun pada tanggal 22 Juni 1527, bertepatan dengan ditaklukkan Sunda Kelapa oleh Fatahillah.

Jika merujuk pada tahun sekarang, maka pada tahun ini 2022 ini umur masjid Al Alam di Cilincing berusia 495 tahun. 

Pernah Dipugar, Kini Jadi Masjid Sejarah Cagar Budaya Nasional

Pada tahun 1972, Masjid Al Alam Cilincing bangunannya sudah mulai keropos dan rusak. Maklum, masjid ini sudah berusia ratusan tahun. 

Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, melakukan perintah untuk melakukan pemugaran masjid tersebut. Ia tidak ingin masjid bersejarah itu hilang begitu saja. 

Selain dipugar, Ali Sadikin menetapkan Masjid Al-Alam sebagai bangunan cagar budaya nasional yang harus dilindungi oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia.

Dikutip dari situs resmi Cagar Budaya Kemendikbud, Masjdi Al Alam Cilincing ini ditetapkan melalui No SK : 475 Tahun 1993 sebagai Jenis Cagar Budaya berbentuk bangunan. 

Pada saat pemugaran Masjid Al Alam Cclincing dilakukan, ada beberapa pergantian yang dilakukan pada bagian-bagian masjid yang sudah rusak, seperti dinding bata setinggi 1 meter.

"Namun kebanyakan bangunan ini dipertahankan seperti aslinya, seperti bagian atas dinding yang terbuat dari bambu. Ditambahkan pula tempat parkir yang berada di pelataran masjid,” tulis Ashadi dalam buku tersebut.  

Pemugaran kembali dilakukan pada tahun 1989 dengan menambah beberapa fasilitas seperti tempat wudhu dan toilet, serta dilakukan perluasan serambi timur dan utara.

Kini, masjid ini tetap berdiri dan menjadi tempat ibadah para warga di Cilincing. Sebuah masjid yang jadi saksi bisu tumbuh kembang perkembangan Islam di tanah betawi. 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x