Kompas TV nasional peristiwa

Jokowi Jawab Seruan 'Lanjutkan' di Acara HIPMI: Bapak Ibu yang Sampaikan, Saya yang Didemo

Kompas.tv - 10 Juni 2022, 18:37 WIB
jokowi-jawab-seruan-lanjutkan-di-acara-hipmi-bapak-ibu-yang-sampaikan-saya-yang-didemo
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan sambutan pada perayaan 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022, Jumat (10/6/2022). (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara soal teriakan 'lanjutkan' dalam perayaan 50 Tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022.

Jokowi meminta kepada peserta dalam perayaan 50 tahun HIPMI tersebut untuk berhati-hati meneriakkan kata 'lanjutkan'.

“Tadi banyak yang menyampaikan 'lanjutkan', 'lanjutkan', hati-hati ini tahun politik. Bapak Ibu yang menyampaikan 'lanjutkan', 'lanjutkan', saya yang didemo,” ucap Presiden Jokowi dalam sambutannya pada perayaan 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022, Jumat (10/6/2022).

Imbauan Presiden Jokowi bukan tanpa alasan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan mengaku pernah didemo karena ada dukungan terhadapnya guna melanjutkan pemerintahan setelah 2024.

“Kan kejadiannya sudah terjadi, pertama menyampaikan Pak mantan Ketua HIPMI, Pak Menteri Investasi, karena alasan ini-ini, 'lanjutkan', besoknya, enggak ada sehari saya didemo besar-besaran. Loh yang ngomong bukan saya yang didemo saya, demo dong Pak Bahlil,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi: Pemerintah Kerja Konkret Perbaiki Lingkungan sebagai Komitmen Hadapi Perubahan Iklim

“Nanti ini sama kalau enggak saya jawab nanti didemo HIPMI, eh bukan HIPMI yang didemo, tapi saya. Hati-hati, sekali lagi ini tahun politik.”

Tapi lebih lanjut Presiden mengaku menangkap pesan yang dimaksud 'dilanjutkan' adalah program-programnya.

“Pemimpinnya siapa pun terserah, tapi yang dilanjutkan adalah program-programnya, supaya ada kontinuitas, supaya ada keberlanjutan, jangan sampai pemimpin satu sudah mengerjakan tidak dilakukan oleh pemimpin berikutnya, ini yang bahaya,” ucap pria yang pernah menjadi Walikota Solo itu.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x