Kompas TV nasional sapa indonesia

BNPT: Jangan Berpikir Bahwa Khilafatul Muslimin Ini Bukan Combatan atau Tidak Melakukan Teror

Kompas.tv - 13 Juni 2022, 22:20 WIB
bnpt-jangan-berpikir-bahwa-khilafatul-muslimin-ini-bukan-combatan-atau-tidak-melakukan-teror
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Akhmad Nurwahid mengajak masyarakat jangan berpikir bahwa Khilafatul Muslimin bukan combatan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

Hal itu menjadi salah satu kelemahan lembaga pendidikan yang ada pada kelompok-kelompok semacam itu.

“Kelemahan dalam kelompok-kelompok ini dalam pendidikan, karena dia tidak membuka pendapat lain di luar kelompoknya, jadi dia eksklusif. Sementara, pendidikan ini mestinya inklusif, sehingga dia bisa mengetahui perbandingan dan perbedaan,” tuturnya.

Oleh sebab itu, ia menyarankan agar hal yang sama jangan dilakukan dalam sistem pendidikan di Indonesia, termasuk mengenai Pancasila.

“Pancasila jangan dikunci,. Biarkan dia menjadi sebuah diskursus, sebagai sebuah sajian akademis ya,” katanya.

Dengan diterapkan pendidikan yang inklusif, pemahaman dan pengetahuan tentang Pancasila tidak sekadar menjadi ritus.

Baca Juga: BNPT: Lembaga Pendidikan Khilafatul Muslimin Cenderung Berlawanan dengan Aturan Pemerintah

“Jadi ini tidak menjadi ritus, yang akhirnya orang ngerti substansinya. Kenapa saya harus Pancasila? Anda harus tahu karena Pancasila menyelamatkan kita semua, bukan hanya menghapal satu sampai lima,” urainya.

Ia juga menyebut, tidak mengherankan jika kelompok itu memiliki puluhan lembaga pendidikan.

Sebab, salah satu ciri kelompok semacam ini adalah ingin mencukupi kebutuhan kelompoknya.

Bahkan, bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi mereka mungkin saja mempunyai sistem ekonomi yang berbeda dan ingin mempunyai sistem pemerintahan.

“Jangan terlalu kaget kalau kemudian menemukan banyak uang, menemukan banyak jaringan. Ini kelompok aktif, ini kelompok-kelompok yang bertumpu pada keyakinan,” tuturnya.

Bahkan, menurut dia, adanya banyak lembaga pendidikan yang dimiliki oleh keompok semacam ini bukan hal yang baru.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x