Kompas TV nasional kriminal

Trimedya soal Brigadir J Tewas di Rumah Kadiv Propam: Jangan Sampai Orang Meninggal Difitnah

Kompas.tv - 14 Juli 2022, 10:52 WIB
trimedya-soal-brigadir-j-tewas-di-rumah-kadiv-propam-jangan-sampai-orang-meninggal-difitnah
Brigadir J dimakamkan di Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi. Penembakan Brigadir J, yah temukan kejanggalan minta Kapolri bentuk Tim Pencari Fakta (Sumber: TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Trimedya Panjaitan meminta Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dapat mengungkap kejanggalan-kejanggalan dalam kematian Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat.

Trimedya Panjaitan berpesan, jangan sampai Brigadir J yang sudah almarhum masih juga difitnah.

“Pak Benny (Benny Mamoto komisioner Kompolnas -red) tadi sudah menyampaikan bahwa beliau (itu) atasannya (adalah) Menko Polhukam, kita sudah mendengar statement dari Pak Mahfud keras kali, bahwa kasus ini harus diungkapkan tuntas, kasus sini banyak kejanggalan,” kata Trimedya Panjaitan di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (14/7/2022).

“Hadirnya Pak Benny dari Kompolnas di tim ini, saya kira untuk mengungkapkan kejanggalan-kejanggalan, saya terus terang dari kemarin jangan sampai orang meninggal juga kita fitnah. Itu saya kira itu perbuatan yang sangat tidak bertanggung jawab, kalau sampai orang meninggal masih kita fitnah.”

Baca Juga: Ketua RT Ungkap CCTV Pos Dekat Rumah Kadiv Propam Diganti Polisi Sehari setelah Brigadir J Tewas

Oleh karena itu, Trimedya mengaku menyambut baik dibentuknya tim untuk mengungkap kejadian sesungguhnya di balik tewasnya Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat.

Trimedya berharap tim yang dibentuk dapat membuat terang kasus tersebut.


 

“Itu harapan kita, harapan masyarakat, dan kita juga berharap siapa pun yang dianggap bersalah itu juga harus diungkap,” ujarnya.

Selain itu, Trimedya juga mengusulkan kasus tembak antar-polisi yang menewaskan Brigadir J ditarik dari Polres Metro Jakarta Selatan ke Mabes Polri.

“Karena sudah berbeda. Ini sudah menjadi isu nasional, saya kira harusnya Mabes Polri yang menangani,” ujar Trimedya.

Baca Juga: Istri Kadiv Propam Sudah Di-BAP Polres Metro Jaksel, Sampaikan Pelecehan Seksual yang Dialami

“Kita tentunya lebih berharap benar tim ini bisa mengungkap.”

Sebelumnya baku tembak terjadi antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Brigadir J disebut tewas dalam insiden baku tembak dengan rekannya Bharada E.

Baku tembak itu terjadi karena dipicu aksi pelecehan yang diduga dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di rumahnya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, Istri Kadiv Propam berteriak karena Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat memasuki kamar pribadinya. Bukan hanya itu, Brigadir J diduga berusaha melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata.

Baca Juga: Ayah Brigadir J: Kalau Enggak Dipanggil, Mana Mungkin Dia Datang ke Kamar

Akibat teriakan itu, Bharada E yang merupakan ajudan Kadiv Propam mendengar dan bertanya kepada Brigadir J.

“Ibu berteriak minta tolong, akibat teriakan tersebut Brigadir J panik, dan keluar dari kamar, kemudian mendengar teriakan dari Ibu, maka Bharada E yang saat itu berada di lantai atas menghampiri,” kata Ramadhan.

Ramadhan menuturkan posisi Bharada E dengan Brigadir J berjarak 10 meter. Bharada E yang berada di lantai atas, bertanya ada apa ke Brigadir J, namun direspons dengan tembakan.                                                                                                                                       

“Akibat tembakan tersebut, terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia,” ujar Ramadhan.

Dari hasil olah TKP, Ramadhan mengungkapkan ada 7 proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan 5 proyektil dari Bharada E.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x