Kompas TV nasional peristiwa

Sebut Ada Indikasi Pelecehan terhadap Istri Irjen Ferdy Sambo, Komnas Perempuan akan Lakukan Ini

Kompas.tv - 14 Juli 2022, 19:19 WIB
sebut-ada-indikasi-pelecehan-terhadap-istri-irjen-ferdy-sambo-komnas-perempuan-akan-lakukan-ini
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentri (kiri) menyampaikan pandangannya terkait kasus polisi tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Kamis (14/7/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV/Gading Persada)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komnas Perempuan menyebutkan ada indikasi yang cukup kuat terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Ny P.

“Setidaknya dari informasi awal yang diberikan oleh penyidik dan juga oleh psikolog ada indikasi yang cukup kuat, bahwa ada kekerasan seksual yang terjadi dalam peristiwa ini,” kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentri dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga: Momen Haru Kapolda Metro Jaya Dukung Irjen Ferdy Sambo, Tangis Pecah dalam Pelukan

Andy Yentri sendiri sudah mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya kemarin Rabu (13/7) malam.

Kedatangannya bertujuan untuk mendengarkan posisi laporan dari istri Kadiv Propam Polri yang merupakan korban dalam kasus ini.

Andy bilang, pihaknya akan memberikan perlindungan dan upaya pemulihan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.

Berdasarkan informasi awal dari penyidik dan psikolog yang mendampingi istri Irjen Ferdy Sambo, Andy bilang bahwa ada indikasi kekerasan seksual.

“Setidaknya dari informasi awal yang diberikan oleh penyidik dan juga oleh psikolog ada indikasi yang cukup kuat, bahwa ada kekerasan seksual yang terjadi dalam peristiwa ini.”

Baca Juga: Insiden Baku Tembak Antar Polisi, Istri Kadiv Propam Trauma dan Mengaku Alami Kekerasan Seksual!

Dalam hal ini, Komnas Perempuan akan melakukan asistensi kepada tim khusus yang dibentuk, baik oleh pihak kepolisian maupun Komnas HAM, demi menguak kasus ini.

“Kami bersedia untuk memberikan asistensi, baik kepada tim yang dibentuk oleh kepolisian mau pun Komnas HAM,” ujar Andy.

Lebih lanjut, Andy menjelaskan bentuk asistensi yang akan dilakukannya, yakni mendampingi korban saat dilakukan pemeriksaan terkait insiden polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J.

Dia menyebutkan, insiden polisi tembak polisi yang disebutkan bermula dari kasus pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo ini akan berpeluang membuka trauma korban.

“Khususnya dalam pemeriksaan, kita perlu memperhatikan bahwa untuk seorang korban, meski dia menjadi saksi, apalagi ini dikaitkan dengan peristiwa pengalaman personalnya sendiri, tentunya ada hal-hal yang rentan yang memungkinkan traumanya terbuka atau situasi lain yang menyulitkan dia untuk memberikan keterangan,” jelas Andy Yentri.


“Atau setelah memberikan keterangan akan memberikan dampak yang lebih luas, yang bisa jadi menghambat pemulihannya,” pungkasnya.

Baca Juga: Psikolog Ungkap Kondisi Terkini Istri Irjen Ferdy Sambo: Masih Syok, Alami Gangguan Tidur & Makan!

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, insiden polisi tembak polisi yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo tengah menjadi sorotan.

Insiden tersebut melibatkan Bharada E yang kala itu bertugas melakukan pengamanan di rumah Ferdy dan Brigadir J.

Brigadir J disebut melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo yang berteriak minta tolong. Bharada E pun datang dan bertanya ke Brigadir J.

Sayangnya, Brigadir J malah menembakkan peluru ke arah Bharada E hingga baku tembak pun terjadi yang kemudian menewaskan Brigadir J.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x