Kompas TV nasional peristiwa

Luhut Tirukan Ucapan Pangeran Mohammed bin Salman: Anda Bikin Apa Saja Saya Ikut

Kompas.tv - 23 Juli 2022, 10:43 WIB
luhut-tirukan-ucapan-pangeran-mohammed-bin-salman-anda-bikin-apa-saja-saya-ikut
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, di Riyadh. Mereka membahas rencana investasi Arab Saudi di Indonesia dan peluang investasi Indonesia di Arab Saudi. (Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, Arab Saudi tidak ingin kehilangan Indonesia sebagai mitra.

Sambil menirukan ucapan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, Luhut mengatakan, Arab Saudi ingin berinvestasi besar-besaran dan ikut apa saja yang dikerjakan Indonesia.

Hal itu dikatakan Luhut saat berada di Banjarmasin, Jumat (23/7/2022).

"Dia bilang, Jenderal Luhut, satu yang saya minta. Dia bilang sama menteri-menterinya, pokoknya saya tidak mau kehilangan Indonesia seperti kita kehilangan Tiongkok tahun 80. Kami mau investasi besar di Indonesia," kata Luhut dikutip Antara.

"Anda bikin apa saja saya ikut. Pokoknya saya mau masuk di Ibu Kota, saya masuk di mangrove, saya masuk di high tech, saya masuk di data center, dan seterusnya," sambung Luhut menirukan ucapan Mohammed bin Salman.

Luhut bertemu Mohammed bin Salman saat ia melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi, dua bulan lalu.

Pertemuan antara keduanya telah berlangsung dua kali dalam empat bulan terakhir.

Menko Marves menyebutkan bahwa Arab Saudi ingin berinvestasi di berbagai sektor yang sedang dikembangkan oleh Indonesia. Hal itu, kata Luhut, belum pernah terjadi sebelumnya.


Baca Juga: Menko Luhut Jamin Lima Proyek Pariwisata Super Prioritas Tidak Mangkrak

Hubungan Baik dengan Indonesia 

Dia juga mengatakan bahwa hubungan Indonesia dengan Arab Saudi kini sangat baik hingga Riyadh memberikan kuota haji tambahan kepada Indonesia.

Menurut Luhut, hal itu dilakukan karena negara Timur Tengah tersebut melihat Indonesia sebagai suatu negara yang sedang tumbuh.

Selain sebagai negara yang sedang tumbuh, Indonesia juga dianggap sebagai tempat investasi yang menjanjikan.

Luhut menyebut bahwa Indonesia adalah negara yang terlalu besar untuk memihak suatu negara lain.

Dia menilai bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri dengan sumber daya yang dimilikinya.

Menurutnya, kerja sama dengan negara mana pun bisa dilakukan selagi itu memberikan keuntungan bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Luhut Sebut Pemerintah Segera Bangun Pabrik Sawit dan Migor di Bengkulu untuk Stabilkan Harga TBS

 



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x