Kompas TV nasional sosial

YDKK Bersama Kemensos Gelar Operasi Katarak Gratis di Lombok Timur

Kompas.tv - 3 Agustus 2022, 03:05 WIB
ydkk-bersama-kemensos-gelar-operasi-katarak-gratis-di-lombok-timur
Petugas mendampingi pasien yang baru keluar dari ruang operasi katarak UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Timur di Labuan Haji, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Minggu (31/7/2022). Operasi katarak gratis bagi 346 pasien ini terselenggara berkat bantuan pembaca harian Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas bersama Kementerian Sosial dalam rangka Hari Anak Nasional. (Sumber: Ismail Zakaria/Harian Kompas)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

SELONG, KOMPAS.TV - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) bersama Kementerian Sosial menggelar operasi katarak gratis di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan yang berlangsung 31 Juli hingga 1 Agustus 2022 ini diselenggarakan dari donasi pembaca harian Kompas.

Total ada 346 orang yang ikut dalam kegiatan operasi katarak gratis ini. Mereka berasal dari sejumlah wilayah di Lombok Timur. Pada hari pertama, 225 orang dioperasi. Lalu, 121 dijadwalkan pada hari kedua. 

Baca Juga: HUT MA Ke-77, Pengadilan Tinggi Jambi Berikan Fasilitas Operasi Katarak Gratis!

Sejak pagi, pasien yang sebagian besar warga lanjut usia telah datang ke lokasi. 

Mereka diantar langsung oleh puskesmas di daerah masing-masing sesuai jadwal yang telah ditentukan. Hari pertama, operasi berlangsung dalam beberapa sesi, mulai sekitar pukul 07.30 Wita hingga 19.30 Wita.

Eli Ismayani (31) menjelaskan, ayahnya Wildan (61) sudah menderita katarak sejak setahun terakhir dan kesulitan melihat. 

Eli pun menyatakan kegiatan operasi katarak ini sangat membantu bagi keluarganya. 

Baca Juga: Mata Katarak: Kapan Harus dioperasi?

"Makanya, ketika mengetahui ada operasi katarak gratis dan namanya terdaftar, beliau tidak sabar. Menanyakan ini terus," ujar Eli dikutip dari Kompas.id, Selasa (2/8/2022).

Para pasien menuturkan, selama ini tidak bisa operasi karena terkendala biaya. 
Seperti Ali (60), yang pernah operasi katarak untuk mata sebelah kiri, misalnya, harus menunggu tiga tahun sampai mata kanannya dioperasi.

Ia sangat bersyukur karena ada program operasi katarak dari DKK dan Kementerian Sosial.

Baca Juga: Katarak Penyebab Tertinggi Kebutaan

"Dulu bapak bisa operasi mata kiri karena ada BPJS. Tetapi, setelah itu, tidak bisa operasi lagi yang kanan karena sudah tidak sanggup bayar iuran BPJS. Hasil jadi petani tidak seberapa, untuk sehari-hari saja susah," ujar Dedy Iskandar (29), anak Ali.

Direktur Yayasan DKK Antonius Tomy Trinugroho, yang juga Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas, mengatakan, DKK melihat NTB sebagai salah satu daerah dengan penderita katarak yang besar. 

Ia menjelaskan DKK sudah sering mengadakan operasi katarak dengan donasi dari pembaca harian Kompas. 

Untuk itu harapannya, kegiatan di NTT ini bisa membantu masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan. Terlebih antusiasme masyarakat untuk operasi juga tinggi.

Baca Juga: Polemik! Sisi Gelap Citayam Fashion Week Scbd | Fashion Karya Tanpa Aturan? | Kode Kompas TV

Tomy menambahkan, selain operasi katarak, DKK bersama Kementerian Sosial juga mengadakan dua kegiatan lain dalam rangka Hari Anak Nasional Tahun 2022 di Lombok Timur. 



Sumber : Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x