Kompas TV nasional peristiwa

Rizal Ramli: Wajar Warga Tolak Harga Tiket Pulau Komodo Rp3,75 Juta, Kok Dihadapi dengan Kekerasan

Kompas.tv - 3 Agustus 2022, 16:32 WIB
rizal-ramli-wajar-warga-tolak-harga-tiket-pulau-komodo-rp3-75-juta-kok-dihadapi-dengan-kekerasan
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Ia angkat bicara menanggapi tindakan kekerasan pihak kepolisian dalam merespons protes warga mengenai harga tiket Pulau Komodo yang dianggap mahal. (Sumber: TRIBUN / DANY PERMANA)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli angkat bicara menanggapi tindakan kekerasan pihak kepolisian dalam merespons protes warga mengenai harga tiket Pulau Komodo yang dianggap mahal.

Diketahui, pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur atau NTT menaikkan tarif tiket masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar menjadi Rp3,75 juta per orang.

Baca Juga: Aktivis Pariwisata yang Demo Tolak Harga Tiket Pulau Komodo Rp3,75 Juta Ditetapkan Jadi Tersangka

Padahal, sebelumnya biaya masuk Taman Nasional Komodo untuk ke tiga pulau Komodo, Padar, dan Rinca berkisar Rp200.000 per orang.

Menanggapi hal tersebut, warga setempat yang bergantung dan menjalankan aktivitas pariwisata di daerah itu protes dengan melakukan aksi mogok massal.

Rizal Ramli mengatakan kenaikan harga tiket Pulau Komodo sebesar Rp3,75 juta nyaris sama dengan harga tiket Disney Land selama dua hari.

Menurut Rizal Ramli, kenaikan harga tiket Pulau Komodo tersebut akan merugikan pariwisata di kawasan Flores, NTT.

Baca Juga: Buntut Naiknya Tarif Masuk Pulau Komodo, Pelaku Pariwisata Akan Mogok Beroperasi Hingga 31 Agustus!

Karena sebab itulah, kata dia, merupakan hal yang wajar apabila warga melakukan aksi protes terkait harga tiket masuk Pulau Komodo yang dinilai mahal itu.

"Protest rakyat terhadap mahalnya tiket ke Taman Komodo (Rp3,5 juta — nyaris sama dengan tiket 2 hari masuk Disney Land ($255))," kata Rizal Ramli dalam cuitannya di media sosial Twitter, Selasa (2/8/2022)  yang dikutip pada Rabu (3/8).

Rizal pun menyayangkan aksi protes warga terkait harga tiket masuk Pulau Komodo justru dihadapi dengan kekerasan oleh pihak kepolisian.

Menurutnya, menanggapi protes warga tersebut, seharusnya tidak perlu repot. Pemerintah hanya perlu menurunkan harga tiket masuk objek wisata tersebut.

Baca Juga: Polemik Kenaikan Tarif Pulau Komodo, Pelaku Pariwisata : Semoga Tidak Ada Kenaikan yang Signifikan

"Kok dihadapi dgn kekerasan ? Protes itu masuk akal krn akan merugikan parawisata di Flores. Tinggal turunin harga tiketnya, gitu aja kok repot," ujar Rizal.

Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional (TN) Komodo sebesar Rp3,75 juta berlaku di pulau yang ditetapkan sebagai wilayah konservasi.

Itu antara lain Pulau Komodo dan Pulau Padar. Sementara tarif masuk ke Pulau Rinca tetap sama.

Dalam keterangan di Pulau Rinca, di Nusa Tenggara Timur, Jokowi mengatakan dua pulau, Komodo dan Padar ditetapkan sebagai wilayah konservasi, sementara Pulau Rinca untuk wisatawan.

Baca Juga: Protes Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta, Pemprov NTT: Kenaikan Tarif untuk Dukung Konservasi

"Kalau ingin sekali melihat komodo di Pulau Komodo dan Pulau Padar, ya silakan. Tetapi tarifnya berbeda," kata Jokowi.

"Kita juga harus menghargai masukan pegiat konservasi. Yang penting ada hitung-hitungan return-nya untuk rakyat, untuk warga."


Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Zeth Sony Libing mengatakan, tujuan kenaikan tarif sebesar itu adalah untuk biaya konservasi dan lainnya.

"Uang Rp3,7 juta untuk biayai konservasi, pemberdayaan masyarakat lokal, peningkatan capacibility bagi pelaku pariwisata di kedua pulau itu, biaya monitoring dan pengamanan, kesehatan, pengelolaan sampah, kamar mandi, WC, serta air minum," ungkap Sony, kepada sejumlah wartawan di Kantor Gubernur NTT, Senin (4/7/2022).

Baca Juga: Pulau Komodo Difokuskan untuk Konservasi, Jokowi: Lihat Komodo Silakan ke Pulau Rinca, Harga Tetap

Sony menambahkan, selain untuk beberapa hal tersebut, kenaikan tarif juga ditujukan untuk membiayai promosi, penerimaan negara bukan pajak dan Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten Manggarai Barat.

"Biaya tiket masuk ke tempat itu dikenakan sebesar Rp3.750.000 per orang per tahun bagi wisatawan asing dan dalam negeri. Pemberlakukan itu akan dilaksanakan pada 1 Agustus 2022 mendatang," kata Sony.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x