Kompas TV nasional politik

Israel Ditolak Main di Piala Dunia U20, Ngabalin: Jangan Dicampuradukkan Olahraga dengan Politik

Kompas.tv - 23 Maret 2023, 18:49 WIB
israel-ditolak-main-di-piala-dunia-u20-ngabalin-jangan-dicampuradukkan-olahraga-dengan-politik
Ali Mochtar Ngabalin (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menegaskan bahwa jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan urusan politik luar negeri Indonesia terkait keikutsertaan Israil di Piala Dunia U20 2023.

Seperti yang diketahui, kedatangan Israel ke Indonesia dalam rangka berlaga di Piala Dunia U20 2023 mendapat banyak penolakan. 

Berbagai lembaga seperti MUI hingga elit politik menolak kedatangan tim Israel U20 ke Tanah Air. 

Ngabalin menilai bahwa penolakan tersebut wajar. Namun ia menegaskan bahwa perlu untuk mementingkan kepentingan negara ketika menjadi tuan rumah di event internasional seperti Piala Dunia U20. 

Sementara mengenai penolakan karena sikap Indonesia yang mendukung Palestina dalam konflik dengan Israel, Ngabalin meminta jangan dicampuradukkan antara urusan olahraga dengan politik luar negeri. 

"Adakah negara satu pun di dunia ini yang memiliki sikap seperti Indonesia sejak zaman Soekarno yang begitu getol berada di barisan terdepan mememperjuangkan hak-hak Palestina atas kebiadaban Israel? Tidak ada," kata Ngabalin kepada Kompas TV, Kamis (23/2/2023). 

"Karena itulah maka, bukan berarti bahwa World Cup U20 dilaksanakan di Indonesia kemudian sikap Indonesia untuk membela Palestina dalam hal-hal politiknya untuk kemerdekaan dan berdiri di atas kaki mereka (hilang). Ini amanah konstitusi."

"Jadi itu sebabnya, tidak boleh dicampuradukkan antara urusan olahraga dan urusan politik luar negeri Indonesia," tegasnya. 

Lebih lanjut, Ngabalin mengatakan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 karena mencalonkan diri dan mendaftarkan FIFA. 

Baca Juga: Singgung Komitmen Bung Karno, Ganjar Tolak Timnas Israel Main di Indonesia

Maka dari itu, Indonesia harus mengikuti regulasi yang dimiliki FIFA mengenai kepesertaan. 

"Sejak 24 Oktober 2019 Indonesia ditetapkan sebagai host, maka Presiden telah memerintahkan kepada Menteri Luar Negeri, Kepala Kepolisian Negara, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Keuangan dan lain-lain untuk mempersiapkan seluruh fasilitas-fasilitas yang dimungkinkan harus disiapkan pemerintah karena kita dipercayakan," terang Ngabalin. 

"Kita itu menyisihkan lebih kurang enam negara dalam rangka memenangkan negara host untuk melaksanakan World Cup U20 ini."

"Itu sebabnya, jangan karena kebencian kita terhadap Israel, kita tidak berlaku adil atas kerja mereka yang bertanding di zona Eropa."

"Yang kedua, pelaksanaan olahraga ini tidak ada urusannya dengan aturan-aturan pemerintah kita. Ini seluruhnya adalah ketentuan dan regulasinya dari FIFA," lanjutnya. 

"Posisi ini yang menurut saya harus dipahami dan dimengerti agar kita sebagai bangsa yang besar, bangsa yang berdaulat, bangsa yang memiliki independensi, dalam melihat perkara-perkara besar," ujarnya. 

Ngabalin kemudian juga mempertanyakan kenapa baru sekarang Israel dipermasalahkan datang ke Indonesia padahal sebelumnya perwakilan Israel pernah datang ke acara yang digelar di Indonesia seperti di ajang bulu tangkis pada 2015 silam hingga pertemuan Inter-Parliamentary Union di Bali tahun lalu. 

Israel lolos ke Piala Dunia U20 2023 Indonesia setelah menjadi runner-up Piala Eropa U19 2022.

Israel lolos menjadi wakil Eropa bersama Inggris yang menjadi juara, serta Prancis, Italia dan Slowakia.  

Baca Juga: Penolakan Kehadiran Tim Israel U-20 ke Indonesia, PDIP: Sesuai Prinsip Bung Karno



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x