Zulhas: Keterwakilan Perempuan di Parlemen Perlu Ditingkatkan agar Hak Ibu-Ibu Terwakili

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan jumlah anggota parlemen perempuan perlu ditingkatkan agar hak kaum hawa terwakili. Minimal 30 persen keterwakilan perempuan di DPR, harus bisa terpenuhi. 

“Di balik pria yang sukses selalu ada perempuan yang tangguh. Begitu juga dalam urusan politik, butuh perwakilan ibu-ibu di pusat agar hak kaum perempuan terwakili,” kata Zulhas kepada wartawan, Jumat (14/7/2023).

Zulhas mengatakan partainya punya perhatian terhadap isu-isu yang kerap menimpa perempuan. 

Baca Juga: Tegas! Zulhas Pastikan PAN akan Tetap Bersama Partai Pemerintah

Dengan adanya keterwakilan wanita, kata Zulhas, isu-isu perempuan seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga kesetaraan gender, bisa diperjuangkan.

Ia juga menegaskan PAN berkomitmen dalam urusan keterwakilan perempuan dalam internal partainya. Bahkan, kata dia, Pasal 71 AD/ART PAN mengamanatkan soal ini.

“Dalam pasal tersebut, PAN harus menempatkan kader perempuan 30 persen di DPP dan DPW,” ujarnya.

“Kami ingin membuktikan bahwa saat ini keberadaan perempuan bukan hanya hadir sebagai pelengkap atau penggembira semata. Melainkan bisa memberi warna baru untuk menjadi lebih baik lagi, baik itu di legislatif, eksekutif, bahkan di organisasi sosial kemasyarakatan,” kata Zulhas.

Menteri Perdagangan ini menyebut PAN memiliki 37 persen keterwakilan perempuan saat mendaftarkan bakal caleg DPR RI.

Baca Juga: KPU Jatim: 1.900 Bakal Caleg DPRD Jatim Tak Penuhi Syarat Pendaftaran!

Dia mengatakan hal ini dilakukan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen, mengingat saat ini keterwakilan perempuan di DPR RI baru di angka 20,8 persen atau hanya 120 dari 575 anggota DPR RI. 

“Cuaca politik di Indonesia cukup cerah bagi kaum perempuan untuk mengambil peran. Saya optimis keterwakilan perempuan di lembaga legislatif bisa melampaui angka 30 persen,” kata Zulhas.