Kompas TV nasional politik

Sudah Ada Hawker 400-XP, Pengamat Penerbangan Pertanyakan Kursi Premium Bisnis di Pesawat Polri

Kompas.tv - 18 Juli 2023, 06:55 WIB
sudah-ada-hawker-400-xp-pengamat-penerbangan-pertanyakan-kursi-premium-bisnis-di-pesawat-polri
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menunjukkan pesawat Boeing 737-800 NG dengan registrasi P-7301 seharga Rp995 miliar yang dibeli Polri dari perusahaan Irlandia, Minggu (16/7/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Spesifikasi kursi penumpang Boeing 737-800 NG dengan registrasi P-7301 yang dibeli Polri seharga Rp995 miliar dari perusahaan Irlandia dinilai tergolong mewah untuk sekadar mengangkut personel. 

Pengamat penerbangan Alvin Lie menjelaskan, jika dilihat dari spesifikasi kapasitas angkut yang sudah dimodifikasi, pesawat tersebut lebih condong ke pesawat angkut kelas VVIP.

Alvin menyatakan, dari data yang dipublikasikan, pesawat Polri ini memiliki empat kursi premium bisnis, 14 kursi bisnis, dan 114 kursi ekonomi. Awalnya, pesawat yang dibeli dari perusahaan Dublin, Irlandia itu memiliki 184 kursi penumpang. 

"Interior itu dibuat ada premium bisnis, bisnis dan kelas ekonomi. Ini kan sebetulnya untuk mengangkut penumpang dan VVIP. Saya juga pertanyakan niatnya (beli pesawat) untuk apa," ujar Alvin di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Senin (17/7/20230.

Alvin menambahkan, jika untuk mengangkut VVIP, Polri sudah memiliki pesawat Hawker Beechjet 400XP/P-8001 dan Beechcraft/P-4301. 

Baca Juga: Pengamat Sebut Pesawat Polri Boeing 737 Bekas dari Irlandia Bukan Hal Mendesak!

Sebaliknya, jika untuk mengangkut personel, satu pesawat dinilai tidak efisien. Terlebih, pembelian satu pesawat atau 10 pesawat prosesnya sama. 

Belum lagi soal biaya operasi dan perawatan. Polri harus mencermati selisih biaya pemeliharaan dibanding sewa pesawat untuk angkut personel dalam setahun. 

Menurutnya Alvin, rata-rata maskapai komersial lebih banyak menyewa pesawat dibanding harus membeli. Hal ini karena memperhitungkan pemeliharaan pesawat.

Bahkan, dari pesawat yang sudah beroperasi 200 jam selama sebulan, perusahaan maskapai tidak mendapat untung, karena harus menutup operasional pesawat dan pemeliharaan. 

"Biaya operasi ini tidak kecil. Selama ini pemanfaatan pesawat yang ada bagaimana. Sebulan terbang berapa jam, setahun berapa jam. Untuk kebutuhan angkutan personel dan sebagainya selama ini sewa dalam satu tahun berapa kali sewa, biayanya berapa," ujar Alvin. 

Baca Juga: Polri Beli Pesawat Boeing 737 Bekas dari Irlandia dengan Harga Rp 1 Triliun, Wajar atau Tidak?

Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan mengenai pembelian pesawat Polri. 

Ramadhan menjelaskan, kondisi pesawat itu tidak baru alias bekas, dan dibeli dari sebuah perusahaan di Dublin Irlandia. Pesawat diterbangkan dari Ostrava, Republik Ceko. 

Kemudian dari pagu anggaran Rp1 triliun yang disiapkan, Polri menggunakan Rp997.689.408.250 untuk membeli pesawat Boeing 737-800 NG bekas tersebut. 

Ramadhan mengungkapkan, harga pesawat Boeing 737-800 NG bekas yang dibeli Polri adalah Rp664.385.300.000. 

Sisa anggaran Rp330.964.700.000 digunakan untuk modifikasi kabin atau kargo, suku cadang pemeliharaan selama satu tahun, asuransi penerbangan dari bandara asal menuju Indonesia, pelatihan pilot, pramugari, dan teknisi, serta persiapan pendampingan dan pengadaan perlengkapan operasional kru pesawat.

Baca Juga: Pendapat Komisi 3 DPR RI soal Polri Beli Pesawat Bekas dengan Anggaran Rp 1 Triliun

Adapun pembelian pesawat ini untuk mendukung operasional Polri jika terjadi kerawanan gangguan imbauan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat. 

Selain itu, pesawat juga digunakan untuk operasional apabila ada bencana alam dan terorisme, serta hal yang berpotensi dapat membawa dampak negatif terhadap ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan di wilayah NKRI. 

Awalnya, pesawat bekas itu memiliki 184 kursi penumpang ekonomi, kemudian dimodifikasi menjadi empat kursi premium bisnis, 16 kursi bisnis dan 114 kursi ekonomi.

"Oleh karena itu, Polri memerlukan pesawat terbang untuk transportasi dalam rangka supervisi, kodal, dan angkut pasukan, serta untuk distribusi bantuan kemanusiaan, termasuk angkutan logistik barang, barang berbahaya atau danger goods, berupa senjata dan amunisi dalam jumlah besar secara cepat dan tepat menuju daerah tujuan," ujar Ramadhan, Jumat (14/7/2023).


 


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x