Kompas TV nasional rumah pemilu

Bahas Pilpres 1 Putaran, Pengamat Soroti Cawapres Ganjar dan Prabowo yang Belum Jelas

Kompas.tv - 14 September 2023, 19:44 WIB
bahas-pilpres-1-putaran-pengamat-soroti-cawapres-ganjar-dan-prabowo-yang-belum-jelas
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya membeberkan analisisnya mengenai kemungkinan Pemilihan Presiden (Pilpres) RI berlangsung satu putaran. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV  - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya membeberkan analisisnya mengenai kemungkinan Pemilihan Presiden (Pilpres) RI berlangsung satu putaran.

Menurut Yunarto Wijaya, Pillpres RI 2024 masih sangat mungkin berlangsung satu putaran.

Sebab hingga kini belum ada kepastian jumlah pasangan calon yang bertarung.

“Sebetulnya masih sangat mungkin ya, dengan catatan berdasarkan hasil survei terkini ada dua pasang saja, dan memang itu kan belum bisa dipastikan bahwa tiga pasang,” jelasnya dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (14/9/2023).

Ia membenarkan bahwa saat ini seakan-akan memang akan ada tiga pasang, termasuk dengan adanya deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden-wakil presiden.

Hanya saja, lanjut Yunarto, belum diketahui apakah pasangan tersebut bisa sampai ke pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Tapi misalnya, di koalisi itu pun kita kan belum tahu apakah sampai pendaftaran di KPU sudah bisa dipastikan mereka akan tetap sesuai dengan deklarasinya.”

Baca Juga: Optimistis Ganjar Menang 1 Putaran, PDIP: Sosok Cawapres Tentukan Elektabilitas

“Belum lagi bicara mengenai koalisi Ganjar dan koalisi Pak Prabowo yang sampai sekarang wakilnya pun belum jelas,” imbuhnya.

Bahkan, lanjut Yunarto, berbicara kemungkinan spekulasi, jika Ganjar dan Prabowo bergabung, maka bisa jadi hanya ada dua paslon dalam Pilpres RI 2024.

“Kalau mau spekulasi, kalau Ganjar dan Pak Prabowo bergabung kan kemudian bisa jadi dua pasangan," katanya.

Tetapi, lanjut Yunarto, jika bicara berdasarkan apa yang tampak saat ini, dan kalau betul akan ada tiga pasang, serta melihat hasil survei yang ada, tidak satu paslon pun yang meraih 50 persen suara.

“Tapi, yang saya coba baca sebetulnya simpel saja, bahwa kita harus pisahkan bagaimana membaca situasi elektoral secara realistis dengan bagaimana membangun optimisme di dalam tim internal ataupun terhadap konstituen," ujarnya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x