Kompas TV nasional hukum

Polisi Bekuk Penyuplai Bahan Makanan untuk KKB, Kapolda Jelaskan Alasan Ada Warga yang Bantu Mereka

Kompas.tv - 22 September 2023, 15:48 WIB
polisi-bekuk-penyuplai-bahan-makanan-untuk-kkb-kapolda-jelaskan-alasan-ada-warga-yang-bantu-mereka
Ilustrasi penangkapan (Sumber: Think Stock)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

TIMIKA, KOMPAS.TV -  Tim gabungan Satgas Ops Damai Cartenz-2023 dan Satpolair Polres Asmat menangkap terduga penyuplai bahan makanan untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya.

Kepala Operasi Damai Cartenz-2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani, Jumat (22/9/2023) menjelaskan, terduga pelaku  berinisial YT tersebut ditangkap pada Kamis 7 September 2023.

Menurutnya, YT merupakan penyuplai bahan makanan dan penadah dana (uang) dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Ya benar, kami telah menangkap satu orang laki-laki dengan inisial YT, yang merupakan simpatisan KKB yang memiliki peran untuk menyuplai bahan makanan kepada kelompok Egianus Kogoya,” jelas Faizal.

“Pelaku memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai motoris speed di Asmat."

Ia menjelaskan, awalnya tim Satgas Damai Cartenz memperoleh informasi tentang keberadaan YT, kemudian tim  membuntuti saat YT menuju Bank Papua untuk mengambil kiriman uang dari Egianus Kogoya.

“Sebelum YT ditangkap oleh petugas, YT telah melakukan penarikan uang sebesar Rp100 juta di Bank Papua Asmat.”

“Dari uang tersebut, YT telah melakukan pembelanjaan bahan makanan untuk dibawa ke KKB Kelompok Egianus Kogoya sesuai permintaan Egianus Kogoya,” imbuhnya.

Sementara, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, AKBP Bayu Suseno, menambahkan, YT diamankan oleh Satgas Ops Damai Cartenz dan Satuan Polairud Polres Asmat.

Baca Juga: Polisi Tangkap Terduga Penyuplai Makanan untuk KKB Egianus Kogoya, Pernah Tarik Uang Rp100 Juta

"Saat ini YT sedang diperiksa secara intensif di Polres Asmat dan dalam waktu dekat akan kami bawa ke Timika untuk kepetingan Penyidikan lebih lanjut," Kata Bayu.

Selain menangkap YT, pada 17 September 2023, petugas juga menangkap lima orang di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kelimanya  diduga sebagai simpatisan yang kerap memberi informasi terkait pergerakan aparat keamanan di Distrik Kenyam kepada KKB.

Terkini, petugas juga  menangkap ET alias LD alias Altau, yang diduga anggota KKB Ndugama, di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Selasa (19/9/2023).

Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut sejumlah penangkapan yang dilakukan oleh Satgas Damai Cartenz sudah sesuai dengan rencana untuk melemahkan kekuatan KKB.

Selama ini, kata Fakhiri,  KKB mampu bertahan hidup di dalam hutan karena mereka memiliki simpatisan yang bertugas menyuplai logistik.

"Saya sudah berulang kali bicara, untuk penanganan KKB, secara perlahan jalur logistiknya kita putus, baik itu suplai bahan makanan maupun amunisi dan senjata api," ujarnya di Jayapura, Jumat (22/9/2023), dikutip Kompas.com.

Namun, lanjut Fakhiri, upaya tersebut harus dilakukan dengan penuh kecermatan. Sebab jika sampai salah tangkap akan menimbulkan masalah baru yang berisiko memicu kegaduhan di tengah masyarakat.

Baca Juga: Jenazah Korban Penembakan Kelompok KKB Papua DImakamkan Di TMP Mongkonai

"Ini perlu kehati-hatian, jangan sampai kita salah tangkap sehingga petugas di lapangan harus cermat, kalau yakin mereka bagian dari kelompok itu maka jangan ragu lakukan penangkapan," kata Fakhiri.

Meski telah menangkap sejumlah simpatisan, Fakhiri mengakui bahwa jalur logistik Egianus Kogoya belum tertutup sepenuhnya.

Ia meyakini  masih banyak jumlah simpatisan yang Egianus gunakan untuk keperluan kelompoknya.

"Kan lubangnya ini kan banyak sekali, terus kan di situ tidak hanya seperti kemarin orang dewasa, kan ada anak-anak, ibu-ibu," ungkapnya.

Fakhiri juga menjelaskan faktor penyebab adanya anggota masyarakat yang bersedia membantu KKB, salah satunya adalah faktor keluarga.

"Jadi cukup banyak (simpatisan), mungkin hubungan kekerabatan ya, kita memaklumi karena memang namanya gerilya itu kan seperti itu. Dia bertumpu pada keluarganya, masyarakat yang ada di sekitarnya," tuturnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x