Kompas TV nasional peristiwa

Polisi Sebut Siswi SD Tewas karena Loncat dari Lantai 4 Sekolah, Ditemukan Kursi untuk Memanjat

Kompas.tv - 27 September 2023, 11:08 WIB
polisi-sebut-siswi-sd-tewas-karena-loncat-dari-lantai-4-sekolah-ditemukan-kursi-untuk-memanjat
Ilustrasi jenazah. Polisi masih terus menyelidiki tewasnya seorang pelajar SD yang lompat dari lantai 4 sebuah gedung. (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polres Metro Jakarta Selatan masih terus mengusut kasus siswi SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, berinisial SR (13) yang jatuh dari lantai empat gedung sekolahnya.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro membenarkan adanya peristiwa seorang siswi SD yang ditemukan tewas setelah terjatuh dari gedung sekolah.

Menurut AKBP Bintoro, korban SR tewas karena melompat dari ketinggian lantai empat gedung sekolahnya tersebut.

Baca Juga: Siswi SD Tewas Terjatuh dari Lantai 4, Keluarga Korban Sesalkan Minimnya Pengawasan Pihak Sekolah

Saat ini, kata AKBP Bintoro, polisi telah memeriksa empat orang sebagai saksi untuk mendalami kasus tersebut. Rinciannya, dua saksi merupakan murid dan dua lainnya guru sekolah.

Selain itu, Bintoro menyebut, pihak penyidik juga sudah melakukan visum dan autopsi terhadap jasad korban SR.

“Kami melihat bahwa kejadian ini, yang bersangkutan korban atas nama SR loncat dari ketinggian. Di mana, ketinggian ini lantai 4 dari sekolah dasar,” kata AKBP Bintoro kepada Jurnalis KompasTV Iksan Apriansyah di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Saat melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP, Kasat Reskrim mengungkapkan, penyidik kepolisian menemukan bukti berupa kursi atau bangku yang digunakan korban untuk memanjat. Setelah itu, korban disebut meloncat dari ketinggian.

“Kami menemukan bukti di TKP berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat,” ujar AKBP Bintoro.

Baca Juga: Siswi SD Meninggal Usai Terjatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Kadisdik DKI: Tak Ada Bullying

Selain kursi, ia menyebut pihaknya juga menpat bukti berupa kamera pengawas atau CCTV yang berkaitan dengan kejadian tersebut.

Kasat Rekrim menuturkan Polres Metro Jakarta Selatan masih mendalami peristiwa tewasnya SR yang jatuh dari lantai 4 sekolahnya. Termasuk, akan mencari tahu motif korban nekat melompat dari gedung sekolahnya. 

Sementara itu, pihak keluarga korban menyayangkan minimnya pengawasan dari pihak sekolah terhadap anak didiknya hingga akhirnya SR tewas setelah jatuh dari lantai empat sekolahnya.

Paman korban, Jafar Mursahid, mengatakan bahwa pihak sekolah seharusnya bisa mencegah anak didiknya tewas di lingkungan sekolah.

Sebab, kata dia, tidak sedikit guru dan petugas yang berada di lingkungan sekolah saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.

Baca Juga: Polisi Cek CCTV, Penyelidikan Kasus Siswi SD Buta Karena Dianiaya Berlanjut! Apa Hasilnya?

"Sangat menyayangkan pastinya, kenapa hal ini bisa terjadi," kata Jafar di rumah duka di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (25/9) malam.

Lebih lanjut, Jafar mengaku mendapatkan informasi bahwa korban di-bully oleh beberapa temannya. Peristiwa bullying itu disebut menjadi sumber masalah yang membuat korban loncat dari lantai 4 sekolah.


 

"Informasi yang saya dapat, katanya dia di-bully di sekolahan sama beberapa temannya," tutur Jafar.

Walau demikian, Jafar belum bisa menceritakan lebih jauh mengenai tindakan bullying yang diduga diterima korban.

Berdasarkan informasi yang Jafar dapat, keponakannya R hanya berusaha mempertahankan harga dirinya.

"Dia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah," ucap Jafar.

"Setelah itu, dia dinasihati gurunya, lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar.”

Baca Juga: Puluhan Saksi Tak Lihat Kejadian Siswi SD Dicolok Mata di Gresik, Hasil Periksa Dokter: Tak Ada Luka

Tak lama setelah itu, lanjut Jafar, korban R mengambil kursi untuk meloncat dari lantai 4 gedung sekolahnya.

"Ada temannya yang sudah mencegah, tapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok. Dia naik lalu loncat," tutur Jafar.



Sumber : Kompas TV/Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x