Kompas TV nasional humaniora

Asal-Usul Petrikor, Bau Hujan yang Bikin Terkenang-kenang Kenangan

Kompas.tv - 6 November 2023, 23:00 WIB
asal-usul-petrikor-bau-hujan-yang-bikin-terkenang-kenang-kenangan
Ilustrasi hujan. (Sumber: Freepik)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Petrichor atau petrikor merupakan istilah untuk menyebut bau tanah yang muncul saat hujan turun. Kata ini berasal dari bahasa Yunani, yakni 'petra' yang berarti batu dan 'ichor' yang berarti cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa dalam mitologi Yunani.

Aroma petrikor dihasilkan dari reaksi beberapa zat, antara lain reaksi petir dengan ozon, senyawa geosim dan minyak alami tumbuhan. Melansir Encyclopaedia Britannica, aroma ini pertama kali didefinisikan secara ilmiah pada 1964 silam oleh ilmuwan Australia Isabel Bear dan Dick Thomas. 

Penjelasan mengenai petrikor dipublikasikan dalam jurnal Nature. Istilah 'petrikor' diciptakan Thomas untuk menggambarkan bau tanaman Argillaceous. 

Baca Juga: [SELASA BAHASA] Saat Hujan, Pasti Ada 'Petrikor'! Apa Artinya?

Tanaman ini mengeluarkan minyak yang kemudian diserap tanah selama musim kemarau. Guyuran hujan membuat minyak tersebut dilepaskan ke udara bersama dengan senyawa lain hingga menghasilkan aroma yang khas, dan dikenal sebagai petrikor.

Sementara itu menurut American Chemical Society, reaksi petir dan ozon juga menjadi salah satu penyebab muncunya aroma khas ini. Saat petir menyambar, molekulnya bersifat diatomik (memiliki dua atom) seperti oksigen dan nitrogen dipecah untuk membentuk nitrogen monoksida (NO) dan ozon (O3).

Molekul ozon kemudian terbawa bersama tetesan air hujan. Aroma pretikor ini disebut-sebut sebagai aroma ozon yang bereaksi. 

Profesor Mark Butter, direktur mikrobiologi molekuler di John Innes Center di United Kingdom menyebut, petrikor juga dihasilkan oleh bakteri aktinomiset di dalam tanah. Bakteri jenis ini mengeluarkan senyawa geosmin. 

Tetesan air yang bersentuhan dengan tanah menyebabkan senyawa Geosmin menjadi terbawa udara, sehingga Geosmin ada di mana-mana. Senyawa geosmin ini merupakan gabungan dari karbon (79,06 persen), hidrogen (12,17 persen) dan oksigen (8,77 persen). 

Bau Petrikor yang Membahagiakan

Dikutip dari laman Kompas.com, aroma hujan atau petrikor ternyata dapat membangkitkan perasaan bahagia dan nostalgia. Sebab otak yang bertanggung jawab untuk menyimpan ingatan jangka panjang, terutama bau. 

Daerah ini disebut korteks piriform. Bagian otak ini bertugas menyimpan kenangan atau nostalgia. 

Namun, mekanisme ini hanya bekerja sama dengan bagian otak lainnya. Proses stimulasi buatan menyimpan ingatan di otak.

Baca Juga: BMKG Prakirakan 18 Kota di Indonesia Ini Diguyur Hujan, Senin 6 November 2023

Ada banyak komponen yang membuat hujan “membuat kenangan”, salah satunya adalah bau tanah yang basah kuyup hujan. Hal inilah Petrikor, aroma alami yang tercipta saat hujan turun di lahan kering.

Hal serupa juga dijelaskan pada situs Science Daily, di mana aroma hujan ini bertanggung jawab atas perasaan emosional banyak orang yang menciumnya.

Para ahli mengatakan bahwa petrikor memicu ingatan emosional yang menyampaikan perasaan “dibawa kembali ke masa lalu” yang lebih intens daripada gambar.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x