JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamanan laut yang dilakukan TNI Angkatan Laut, Bakamla maupun Polri akan dimaksimalkan untuk mengantisipasi gelombang pengungsi Rohingya ke Indonesia.
Menkopolhukam Mahfud MD menjelaskan, pengamanan perairan Indonesia ini menjadi salah satu upaya mengantisipasi gelombang pengungsi Rohingya yang mulai banyak datang ke Tanah Air.
Diperkirakan ada 1.400 lebih warga Rohingya yang ingin mengungsi dari Myanmar.
Mahfud menjelaskan, keterbukaan Indonesia terhadap para pengungsi Rohingya saat ini atas dasar kemanusiaan.
Di sisi lain Indonesia juga tidak terikat dengan konvensi internasional soal pengungsi di bawah United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
"Kita tidak tahu gelombangnya seperti apa kan. Ini gelombangnya berlanjut terus, kita akan mencari jalan. Pertama kalau bisa ndak masuk, kita cari jalan begitu. Kedua kalau sudah terlanjur masuk, masalahnya yang sudah terlanjur masuk ini kan," ujar Mahfud.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Pemerintah Sedang Cari Tempat untuk Pengungsi Rohingya, Bukan di Pulau Galang
Mahfud menambahkan, pemerintah tetap mengedepankan prinsip kemanusiaan untuk mengatasi pengungsi Rohingya yang sudah terlanjur masuk di pesisir Aceh.
Dalam waktu dekat, Kementerian Dalam Negeri akan menggelar rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara dan Riau untuk mencari tempat penampungan bagi pengungsi Rohingya.
Sementara Kementerian Luar Negeri akan berbicara dengan UNHCR mengenai kehidupan pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia.
Mahfud menjelaskan, sejauh ini sudah ada lokasi yang diusulkan untuk menjadi tempat penampungan Rohingya.
Namun hal itu menjadi pilihan terakhir karena Indonesia tidak terikat dengan UNHCR.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.