Kompas TV nasional rumah pemilu

Menggali Makna di Balik Slogan "Wakanda No More, Indonesia Forever" dari Anies Baswedan

Kompas.tv - 12 Januari 2024, 09:31 WIB
menggali-makna-di-balik-slogan-wakanda-no-more-indonesia-forever-dari-anies-baswedan
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan penutupan dalam debat pertama di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023) malam. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Iman Firdaus

Frase "Wakanda No More, Indonesia Forever" adalah sebuah pernyataan simbolis yang menekankan pentingnya identitas nasional Indonesia di atas segala pengaruh budaya asing.

Wakanda, negara fiksi dari Marvel Comics yang terkenal melalui Black Panther, sering digunakan di media sosial sebagai metafora untuk Indonesia.

Anies mengkritik tren ini, menunjukkan bahwa masyarakat harus bangga dan berani menyebut Indonesia dengan namanya sendiri, bukan sebagai Wakanda atau Konoha (sebuah referensi lain dari dunia fiksi).

Baca Juga: Prabowo Sebut Kekuasaan Rakyat Dapat Terwujud dengan Datang dan Memilih di TPS: Ikuti Hatimu


 

Menurutnya, munculnya istilah-istilah seperti Wakanda atau Konoha di media sosial merupakan indikator ketakutan masyarakat dalam menyatakan identitas nasionalnya secara terbuka.

"Indikasinya sederhana, makin banyak di Twitter atau di sosmed kalau menyebut Indonesia nyebutnya Wakanda, Konoha, kenapa ? Ini problem, karena enggak berani sebut nama Indonesia. Khawatir nanti muncul tuntutan-tuntutan hukum," terang Anies dalam acara Gagas RI: Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Bicara Gagasan Kebangsaan yang disiarkan KompasTV pada Rabu (22/11).

Baca Juga: PKB Sempat Setuju di DPR, Kini Cak Imin Janji Revisi Omnibus Law UU Cipta Kerja

Slogan "Wakanda No More, Indonesia Forever" menurut Anies tidak hanya merupakan seruan untuk menghormati identitas nasional, tetapi juga dorongan untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan kebebasan berekspresi di Indonesia.

"Ketika negara tidak lagi dikendalikan hukum, tapi sebaliknya, maka kepercayaan rakyat akan menurun dan kita akan merasakan kualitas demokrasi yang berubah," tuturnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x