Kompas TV nasional hukum

93 Pegawai KPK Terlibat Pungli Rutan, Eks Penyidik Harap Tak Hanya Dihukum Etik, tapi Juga Pidana

Kompas.tv - 17 Januari 2024, 09:55 WIB
93-pegawai-kpk-terlibat-pungli-rutan-eks-penyidik-harap-tak-hanya-dihukum-etik-tapi-juga-pidana
Mantan penyidik KPK yang kini Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo (Sumber: KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo berharap 93 pegawai lembaga antirasuah yang diduga terlibat pungutan liar (Pungli) di Rutan mendapatkan sanksi tegas, baik secara etik maupun pidana.

Seperti diketahui puluhan pegawai KPK tersebut akan mulai menjalani sidang etik pada hari ini, Rabu (17/1/2024).

"Terhadap 93 pegawai KPK yang besok (hari ini) akan disidang etik oleh Dewas KPK terkait dengan adanya pungutan liar di Rutan KPK, tentu kita berharap dewas tegas terhadap keterlibatan 93 orang ini dalam dugaan pelanggaran etik," kata Yudi, Selasa (16/1), seperti yang dilaporkan jurnalis KompasTv, Dian S.

"Namun yang jelas pungli merupakan bagian dari korupsi jadi Dewas benar-benar harus memberikan hukuman yang berat efek jera supaya yang lain tidak melakukan," ujarnya.

Terlebih, kata Yudi, kasus pungli pegawai KPK tersebut merupakan pertama kalinya sejak lembaga antirasuah tersebut berdiri. 

"Dan kita tahu pungli merupakan tindak pidana korupsi yang seharusnya diberantas oleh pegawai KPK," ujarnya.

Yudi berharap, jika terbukti bersalah 93 pegawai KPK tersebut dapat dijatuhi sanksi pemberhentian tidak hormat.

Tak hanya itu, ia juga menilai sanksi juga tidak hanya diberikan secara etik melainkan juga pidana. Mengingat capaian pungli yang menyentuh angka Rp 6,1 miliar. 

"Apalagi nilai punglinya sekita 6,1 miliar kita berharap bukan hanya tindakan secara etik, sanksi berat diberhentikan secara tidka hormat tapi juga pidana," ujarnya.

"Karena pungli merupakan tindak pidana korupsi yang nanti akan kita lihat apakah perbuatannya adalah suap, pemerasan atau gratifikasi," ucapnya.

Baca Juga: Kasus Pungli di Rutan KPK: Dewas Telah Periksa 169 Orang, Ada Mantan Staf Rutan dan Kabag Pengamanan

Di sisi lain, Yudi memberikan apresiasi kepada Dewas yang mengusut kasus pungli di Rutan KPK.

"Setidaknya kita apresiasi apa yang dilakukan dewas ini merupakan bagian dari bersih-bersih sehingga KPK bisa kembali dipercaya masyarakat," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, 93 pegawai KPK diduga terlibat pungutan liar pungli di Rutan.

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menyebut pungli di Rutan KPK mencapai Rp6,14 miliar.

"Teman-teman menanyakan totalnya berapa? Saya tidak bisa menyatakan yang pasti, tetapi sekitar Rp6,148 miliar sekian itu total kami di Dewas," kata Albertina dalam konferensi pers di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2024).

Lebih lanjut ia menyebut dari jumlah tersebut setiap orang yang terlibat menerima besaran yang bervariasi. Mulai dari Rp1 juta hingga Rp504 juta.

"Kalau kita hubungan dengan uang-uang yang diterima, paling sedikit menerima Rp1 juta paling banyak Rp504 juta sekian," ujarnya.

Ia pun mengungkapkan dalam kasus tersebut, pihaknya telah memeriksa 169 orang pegawai lembaga antirasuah.


Hasilnya 93 orang di antaranya memenuhi syarat untuk berlanjut ke tahap sidang etik.

Menurut penjelasannya, 93 pegawai KPK tersebut akan mulai disidang etik mulai hari ini, Rabu (17/1/2024).

Baca Juga: ICW Jelang Sidang Etik 93 Pegawai soal Pungli Rutan KPK: Pengawasan Bobrok, Teladan Pimpinan Hilang




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x