Kompas TV nasional rumah pemilu

Pemilu 2024: Napi Korupsi Nyoblos di Lapas Sukamiskin, Setya Novanto Acungkan Dua Jari

Kompas.tv - 14 Februari 2024, 12:21 WIB
pemilu-2024-napi-korupsi-nyoblos-di-lapas-sukamiskin-setya-novanto-acungkan-dua-jari
Mantan ketua DPR RI Setya Novanto mengacungkan dua jari saat mencoblos presiden dan wakil presiden di Lapas Sukamiskin, Rabu (14/2/2024). (Sumber: Tribun Jabar/Nazmi Abdurahman)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Desy Afrianti

BANDUNG, KOMPAS.TV - Sejumlah narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin, termasuk Setya Novanto, memberikan suaranya dalam Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).

Di Lapas Sukamiskin sendiri terdapat dua TPS khusus masing-masing yaitu TPS 905 dan 906.

Dilansir dari Tribun Jabar, tampak satu per satu napi di Lapas Sukamiskin ke luar dari Blok Utara untuk menuju TPS yang berada di halaman dalam Lapas untuk melakukan pencoblosan.

Terlihat pula mantan Ketua DPR, Setya Novanto, bersama napi lain ke luar blok untuk mencoblos di TPS.

Saat keluar dari blok tahanan, pria yang akrab disapa Setnov itu mengenakan kaos berkerah warna hitam dan sepatu putih sambil menebar senyum.

Ketika mengantre untuk menyoblos di bilik suara, Setnov juga melemparkan senyum ke awak media.

Setnov lalu ditanya mengenai pilihannya di Pilpres 2024 kali ini. Ia hanya tersenyum sambil mengacungkan simbol 2 jari.

Setelah memberikan suaranya di bilik suara, Setnov tidak berbicara apa pun dan langsung berjalan kembali masuk ke dalam lapas.

Selain Setya Novanto, terlihat pula mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Djoko Susilo.

Baca Juga: Resmi Nyoblos, Jokowi Berharap Pemilu 2024 Berlangsung Jujur dan Adil

Djoko Susilo terlihat datang sendirian ke TPS untuk melakukan pencoblosan, menggunakan kaos putih.

Sebelumnya, puluhan ribu warga binaan di rutan dan lapas di Jabar bakal menggunakan hak suaranya pada 14 Februari 2024.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar, Andika Dwi Prasetya, mengungkapkan ada total 20.863 warga binaan yang akan mencoblos di 89 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di sejumlah rutan dan Lapas di Jabar.

Menurutnya, ribuan warga binaan tersebut terdiri dari DPT, DPTb, hingga DPK.

"Untuk total DPT ada sebanyak 11.259 orang, DPTb ada 7.585 orang, dan DPK ada sebanyak 2.019 orang," ujarnya.

Dari jumlah tersebut, ada juga beberapa warga binaan yang tidak bisa menggunakan hak suaranya yang disebabkan beberapa faktor seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak valid.

"Ada juga persoalan tidak terakomodirnya semua usulan WBP dari UPT Pemasyarakatan untuk masuk ke dalam DPT dan DPTb," ungkapnya.


Sementara itu, Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jabar, Kusnali, mengatakan proses pemungutan suara di rutan dan lapas di Jabar akan turut melibatkan unsur kepolisian, TNI, KPU, dan Bawaslu.

"Kami sudah membentuk tim pengamanan internal yang terdiri 10 orang personel dengan tugas pengamanan pra Pemilu, pada saat Pemilu dan pasca-Pemilu," ujar dia.

Baca Juga: Bolehkah Nyoblos Setelah Lewat Jam 13.00? Begini Aturannya




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x