Kompas TV nasional rumah pemilu

PDIP Solo Laporkan KPU ke Bawaslu: Ada Indikasi Kecurangan

Kompas.tv - 6 Maret 2024, 13:43 WIB
pdip-solo-laporkan-kpu-ke-bawaslu-ada-indikasi-kecurangan
Ilustrasi. DPC PDIP Kota Solo, Jawa Tengah, melaporkan KPU Solo ke Bawaslu. (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

SOLO, KOMPAS.TV – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Solo, Jawa Tengah, melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

DPC PDIP Solo memasukkan laporan tersebut pada Selasa (5/4/2024). Berkas laporan dibawa secara langsung oleh Liaison Officer (LO) Pemilu DPC PDIP YF Sukasno dan Wakil Bidang Hukum, Perundang-undangan, dan Advokasi DPC PDIP Kota Solo Suharsono.

Laporan tersebut berkaitan dengan dua dugaan pelanggaran yang dilakukan KPU, yakni soal daftar pemilih tambahan (DPTb) dan daftar pemilih khusus (DPK).

DPC PDIP Kota Solo merasa kedua daftar tersebut tidak masuk akal serta tidak adanya lidi pada formulir C1 Hasil di TPS 27 Tipes.

"Kami menemukan adanya indikasi kecurangan, sudah kami sampaikan tetapi tidak direspon KPU. Padahal banyak temuan kejanggalan selama proses rekapitulasi berjenjang," kata Sukasno, Rabu (6/4/2024), dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Politikus PKS Sebut Menteri Bahlil Cawe-cawe Izin Tambang, Segera Jadwalkan Raker di DPR

Pada rekapitulasi tingkat kota, lanjut dia, saksi PDIP yang hadir mengusulkan agar KPU Kota Solo membuka salah satu kotak suara karena ada kejanggalan jumlah DPTb dan DPK di Kecamatan Pasarkliwon.

Namun permintaan itu ditolak KPU, yang mengakibatkan tidak ada penandatanganan saksi dalam berita acara.

"Kita kan kemarin meminta dibuka kotak, namun tidak diamini oleh pimpinan sidang pleno. Sesuai dengan mekanisme sebagai peserta pemilu, karena keinginan kita tidak diakomodir, maka kita sampaikan ke Bawaslu," jelasnya.

Sukasno menambahkan, permintaan saksi agar kotak suara dibuka seharusnya bisa dipenuhi karena rekapitulasi dilaksanakan dengan mekanisme berjenjang.




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x