Kompas TV nasional politik

Waketum NasDem Minta Parpol Pendukung Hak Angket Mundur dari Kabinet Jokowi

Kompas.tv - 12 Maret 2024, 16:02 WIB
waketum-nasdem-minta-parpol-pendukung-hak-angket-mundur-dari-kabinet-jokowi
Wakil Ketua Umun Partai Nasdem Ahmad Ali di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali meminta partai-partai politik (parpol) yang mendorong hak angket guna mengusut dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024, untuk mundur dari kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

Anggota DPR tersebut menganggap langkah itu perlu dilakukan sebagai pendidikan politik bagi masyarakat. Bahkan, kata dia, NasDem pun harus siap mengambil keputusan itu.

“Kalau parpol pemerintahan mau mengajukan angket dan memakzulkan Jokowi, ya mundur dari kabinet,” ucap Ali, Selasa (12/3/2024), dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Mahfud Ungkap Alasan PDI-P Seolah Setengah Hati Ajukan Hak Angket, Unsur Utama Ada di Megawati

“Sesederhana itu cara berpikirnya kok. Supaya masyarakat tidak berprasangka,” tambahnya.

Parpol yang mendorong pelaksanaan hak angket, kata dia, harus berani mengambil jarak dari Jokowi. Sebab, angket tak mungkin hanya dipakai untuk menyelidiki kecurangan pemilu.

Menurutnya, hak angket pasti memiliki tujuan akhir untuk memakzulkan Jokowi sebagai presiden.

"Kalau ingin memakzulkan Jokowi berarti menang-menangan, kalah-kalahan, kalau demikian pertanyaan saya di mana komitmen PDIP, komitmen NasDem, PPP, PKB yang katanya akan mengawal pemerintahan sampai selesai?” papar Ali.

“Karena enggak mungkin angket dilakukan hanya untuk menyelidiki kecurangan pemilu, itu naif menurut saya,” sambung dia.

Meski demikian, Ali melihat pengusulan hak angket tidak serius dilakukan. Sebab, sampai saat ini, kata dia, sejumlah parpol masih saling menunggu.

Padahal, menurut Ali, tak sulit untuk mengajukan hak angket agar dibahas pada rapat paripurna DPR RI.

“Kalau tidak ada partai yang serius mbok terus terang saja. Supaya tidak buat kegaduhan. Menurut saya, angket bukan pernyataan tapi perbuatan, dan syarat (mengajukan) angket itu tidak sulit kok.”

“Di (tandatangani) 25 anggota (DPR RI), lebih dari satu fraksi cukup,” imbuh dia.

Baca Juga: Hak Angket Masuk Angin, Saut Situmorang: Kita Harus Yakin dan Berharap Pada Partai Politik

Diketahui, tiga parpol Koalisi Perubahan menyatakan siap ikut serta untuk mendorong hak angket yang diwacanakan oleh calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim sempat menyatakan pihaknya ingin membuat perjanjian tertulis dengan PDIP untuk melihat komitmen bersama dalam mendorong hak angket tersebut.


 



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x