Kompas TV nasional politik

PPP Buka Pintu jika Prabowo dan Gerindra akan Berkunjung dan Silaturahmi

Kompas.tv - 24 Maret 2024, 09:15 WIB
ppp-buka-pintu-jika-prabowo-dan-gerindra-akan-berkunjung-dan-silaturahmi
Ketua DPP PPP sekaligus Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Achmad Baidowi, di program Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (29/12/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuka pintu jika calon presiden terpilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto dan Partai Gerindra akan berkunjung ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, hingga saat ini pihaknya dalam posisi menunggu dan tidak membatasi siapa pun yang akan bersilaturahmi.

Menurutnya, agama Islam mengajarkan bahwa silaturahmi sangat dianjurkan karena membuka pintu rejeki.

"Sampai saat ini posisi kami menunggu, kami tidak membatasi siapa yg mau bersilaturahmi. Siapa pun boleh ke PPP, apalagi Prabowo dan Partai Gerindra," ujarnya di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Sabtu (23/3) malam, dikutip Antara.

Baca Juga: Gugat Hasil Pileg 2024 di 18 Provinsi, PPP Minta Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Awiek, sapaan akrab Ahmad Baidowi, menyebut sejauh ini telah terjadi komunikasi informal antar petinggi partai mengenai pertemuan PPP dengan Gerindra.

Berdasarkan pernyataan pihak Gerindra, kata dia, telah terdapat keinginan untuk bersilaturahmi ke PPP.

Meski ada rencana silaturahmi dari Partai Gerindra, menurut Awiek, pihaknya belum mau berandai-andai tentang rencana ke depannya, terutama terkait dengan posisi PPP.

Diketahui PPP merupakan salah satu partai politik pendukung Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pasalnya, kata dia, PPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK.

Jika putusan MK sudah keluar mengenai sengketa pemilu, dirinya menuturkan, PPP baru akan memutuskan rencana selanjutnya.

"Saya kira soal silaturahmi, komunikasi politik, itu baik-baik saja. Itulah indahnya demokrasi di Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Maju Pilgub Jawa Timur, Khofifah Masih Gandeng Emil Dardak

Dalam demokrasi, lanjut Awiek, seluruh pihak boleh bersaing dan berkontestasi, tetapi tidak boleh memiliki dendam.

Setelah pemilu selesai, ia menekankan agar seluruh pihak bisa berdamai dan membangun NKRI untuk kemajuan bangsa.



Sumber : Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x