Kompas TV nasional politik

Pengamat Anggap Wajar Jokowi Titip Nama Menteri kepada Prabowo, Golkar Mengaku Tak Keberatan

Kompas.tv - 26 Maret 2024, 20:15 WIB
pengamat-anggap-wajar-jokowi-titip-nama-menteri-kepada-prabowo-golkar-mengaku-tak-keberatan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 TNI. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut ikut memberi masukan terkait komposisi menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dijadwalkan akan dilantik pada Oktober mendatang. 

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai wajar jika Jokowi ikut berperan dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran. 

Yunarto mengatakan Prabowo sedari awal ingin melanjutkan program Jokowi. Keinginan tersebut, kata dia, dikuatkan dengan penunjukan Gibran sebagai cawapresnya pada Pilpres 2024. 

Menurutnya, Jokowi bisa saja merekomendasikan nama menteri sepanjang mendukung program keberlanjutan yang dikampanyekan Prabowo. 

"Jadi lumrah Jokowi akan menjadi aktor utama yang memberikan masukan siapa saja tokoh yang masuk kabinet untuk memastikan keberlanjutan," ujar Yunarto dalam program Kompas Petang Kompas TV, Selasa (26/3/2024). 

Baca Juga: Tanggapi Isu Menteri Usulan Jokowi di Pemerintahan Baru, Stafsus: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Di sisi lain, Yunarto menilai untuk bisa merekomendasikan atau menitipkan nama menteri, Jokowi setidaknya harus menjadi ketua umum partai atau menjadi bagian dari partai yang menjadi pendukung Prabowo-Gibran. 

Hal itu seolah menjawab wacana yang mendorong Jokowi memimpin Partai Golkar. Selain itu, ada juga wacana menjadikan Jokowi pemimpin koalisi partai-partai pendukung Prabowo-Gibran. 

Jika hal tersebut tidak terjadi, menurut Yunarto, itu sama saja merusak sistem presidensial yang berlaku di Indonesia. 

"Jokowi bisa menitipkan nama ketika dia menjadi ketua koalisi permanen. Ini harus ditolak apa yang disebut ketua koalisi permanen. Menteri senior itu tidak dikenal dalam sistem presidensial," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan, sejauh ini belum ada pembicaraan terkait nama-nama menteri yang masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran. 

Baca Juga: Kata Gerindra soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

Menurut Doli, jika Presiden Jokowi memberi rekomendasi, itu sebatas masukan dan diskusi yang biasa dilakukan bersama Prabowo. 

"Saya tidak ada masalah kalau ada beberapa nama yang diusulkan. Kalau diusulkan bisa saja tapi kita semua paham yang mengambil keputusan terakhir pak Prabowo sendiri," ujar Doli.

"Saya yakin kedua tokoh bangsa ini tahu posisi masing-masing. Pak Jokowi ini presiden dua periode yang akan berakhir dan hampir bisa dipastikan pemerintahan selanjutnya Prabowo-Gibran," sambungnya. 


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x