Kompas TV nasional peristiwa

Imigrasi Mengaku Kirim Surat ke Kominfo untuk Minta Back Up Data PDN pada April, tapi Tak Dijawab

Kompas.tv - 29 Juni 2024, 20:45 WIB
imigrasi-mengaku-kirim-surat-ke-kominfo-untuk-minta-back-up-data-pdn-pada-april-tapi-tak-dijawab
Dirjen Imigrasi Silmy Karim mengaku pihaknya sudah mengirimkan surat permohonan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak bulan April lalu untuk meminta dilakukan pencadangan atau back up data pada Pusat Data Nasional (PDN). (Sumber: AP Photo/Dita Alangkara, File)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dirjen Imigrasi Silmy Karim mengaku pihaknya sudah mengirimkan surat permohonan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak bulan April lalu untuk meminta dilakukan pencadangan atau back up data pada Pusat Data Nasional (PDN). Namun, kata dia, tidak dijawab Kominfo.

Pernyataan itu disampaikan Silmy dalam konferensi pers terkait upaya pemulihan pelayanan keimigrasian sebagai dampak terganggunya server PDN Kominfo di Penang Bistro, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2024).

Baca Juga: Yasonna Laoly Sebut Data Imigrasi Dipindah ke Web Amazon: Bagus, Tak Ada Kendala

"Kita file kita tuh ada 800. Yang secara PDNS (Pusat Data Nasional Sementara) itu ada backup-nya itu 200. Bulan April, kita menyurati Kominfo, untuk kita meminta di-back up. Dibuatkan replika. Bulan April," jelas Silmy, dipantau dari siaran kanal YouTube Kompas TV.

Kemudian terkait klausul Imigrasi kepada Kominfo agar dibuatkan backup atau replika, Silmy memilih tak mau berbeda pandangan dengan lembaga pemerintah lainnya.

Ia lebih memilih menyiapkan sendiri backup data tersebut.

"Saya tidak mau, apa istilahnya berbeda pandangan dengan rekan sesama government, itu yang saya hindari. Tetapi yang jelas. Bulan April, ada suratnya, kita minta untuk dibuatkan replika. Memang tidak dijawab. Makanya kita siapkan di Pusdakim (Pusat Data Keimigrasian). Begitu," ucapnya.

Selain itu, Silmy mengatakan, pada permintaan backup tersebut, pihaknya mendapatkan dari Batam. Dari 800 file milik Imigrasi hanya tersedia backup 190.

"Apakah kami termasuk yang 2 persen atau tidak. Ketika kita meminta back up, itu dapatnya dari Batam. Dari 800 tuh adanya 190. Yang bisa dipakai dari 190, 7 untuk menghidupkan kembali. Jadi kurang," tuturnya.

Hal ini yang membuat Imigrasi akhirnya memakai Pusdakim sebagai backup untuk data di PDN yang sebelumnya kena serangan ransomware.

"Makanya kita pakai Pusdakim saja. Enggak apa-apa ada lag (kelambanan), itu kan masalah waktu kita bisa isi. Dan di masing-masing TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) tuh ada data yang kita bisa tarik. Local server. Jadi enggak ada masalah," ungkap Silmy.

"Kerjanya saja agak lebih pusing. Makanya kita perlu waktu untuk sampai hari ini 100 persen," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo Sejak April Minta Back Up Data Tapi Tidak Direspons

 

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, sejumlah layanan publik sempat mengalami kendala pada Kamis, 20 Juni 2024 akibat gangguan di PDN Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, Jawa Timur. 

Setelah ditelusuri, ditemukan bahwa PDNS 2 mengalami serangan siber berupa ransomware bernama Brain Cipher, sebuah varian baru dari ransomware Lockbit 3.0.

Hingga Selasa (25/6), teridentifikasi sebanyak 282 instansi yang terdampak akibat serangan siber terhadap PDNS 2.

Layanan imigrasi di bandara internasional seluruh Indonesia juga sempat terganggu.

Pemeriksaan keimigrasian di bandara bahkan sempat harus dilakukan secara manual. Pada Jumat (28/6), Imigrasi menyatakan layanannya sudah pulih 100 persen.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x