A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 238

Backtrace:

File: /var/www/html/frontend-v2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontend-v2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontend-v2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Di Masa Covid-19, Ini Cara Ketahui Batuk Pilek karena Alergi atau Infeksi

Kompas TV nasional berita kompas tv

Di Masa Covid-19, Ini Cara Ketahui Batuk Pilek karena Alergi atau Infeksi

Kompas.tv - 25 Juni 2020, 17:42 WIB
di-masa-covid-19-ini-cara-ketahui-batuk-pilek-karena-alergi-atau-infeksi
Ilustrasi mengalami pilek. (Sumber: PIXABAY)
Penulis : Idham Saputra

Baca Juga: Gejala Palsu Covid-19 Bisa Bikin Orang Sehat Merasa Sakit, Ini Sebab dan Cara Menangkalnya

Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyebut penduduk dunia mengalami alergi 30-40 persen. 

Diketahui hingga 550 orang juga mengalami alergi makanan, salah satunya alergi susu sapi. 

Di Indonesia sendiri sekitar 7,5 persen anak mengalami alergi susu sapi.

Lebih lanjut, alergi biasanya dialami pada anak dengan bakat alergi, yakni diturunkan dari salah satu atau kedua orang tuanya. 

Orang tua yang memiliki riwayat alergi berisiko membuat anak mereka 40-60 persen terkena alergi.

Risiko akan meningkat menjadi 60-80 persen jika orang tua memiliki manifestasi yang sama.

Bila hanya salah satu orang tua yang memiliki riwayat alergi, maka risiko anak terkena alergi sekitar 20-40 persen. 

Baca Juga: Gimana Cara Bedakan Flu Gejala Corona dengan Flu Alergi Dingin atau Debu?

Risiko anak terkena alergi masih tetap ada yakni 5-15 persen, bahkan jika orang tua tak memiliki riwayat alergi.

"Apabila dikenali dini, ditangani dini akan optimal tata laksana, sehingga tidak berlanjut ke penyakit seperti eksim, asma, rhinitis alergi. Kalau terlambat diagnosa, akan muncul dampak-dampak disebakan penyakit alergi, dari sisi kesehatan misalnya meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti obesitas, hipertensi dan sakit jantung," papar Budi.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x