Kompas TV olahraga kompas sport

Fans Klub-Klub Eropa Gelontorkan Triliunan Rupiah demi Token Kontroversial

Kompas.tv - 11 Desember 2021, 16:42 WIB
fans-klub-klub-eropa-gelontorkan-triliunan-rupiah-demi-token-kontroversial
Ilustrasi. Inter Milan merilis jersei dengan tulisan token fan untuk musim 2021/22. Suporter klub-klub Eropa dilaporkan telah menghabiskan triliunan rupiah demi token fan kontroversial. (Sumber: Inter Milan)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

Akan tetapi, harga kebanyakan token fan anjlok setelah dirilis pihak klub.

Token fan Lazio dan Manchester City dilaporkan anjlok hingga 70 persen dan 50 persen sejak rilis. Dua klub itu termasuk yang paling laku menjual token fan bersama FC Porto dan Santos (Brasil).

Ada juga token fan dengan harga yang justru naik. Token fan milik Inter Milan dan Trabzonspor dilaporkan naik lebih pesat dibanding Bitcoin setahun belakangan.

“Secara umum, mata uang kripto kecil seperti token fan ini bisa benar-benar tidak stabil karena jumlah orang yang mau memperjualbelikannya cukup kecil,” kata David Canellis, direktur pemberitaan Protos.

Baca Juga: Jangan FOMO! Kenali Betul Risiko dan Cara Kerja Investasi Kripto

“Spekulan tahu ini, jadi saya akan mempertimbangkan jual-beli di pasar token fan itu murni digerakkan oleh spekulan yang mencari keuntungan jangka pendek,” imbuhnya.

Di lain sisi, fan token dikritik karena kebermanfaatannya amat kurang bagi pemilik. Pihak Socios pun mengakui keuntungan yang ditawarkan klub “kurang berarti”, seperti memberikan hak suara untuk memilih lagu yang akan mengiringi para pemain masuk lapangan.

Tak sedikit kalangan suporter yang skeptis dan menolak token fan. Pada Agustus lalu, suporter Leeds United menolak rencana klub mengenalkan token fan.
Selain itu, banyak kelompok suporter yang mengkhawatirkan token fan sekadar menjadi upaya eksploitasi.

“Itu (kripto) tidak teregulasi, itu tidak aman, dan saya mempertanyakan perlindungan apa yang disediakan klub untuk suporter,” kata Ketua West Ham United Supporters Trust Sue Watson.

Baca Juga: Turki hingga Iran, Berikut 5 Negara Berpenduduk Muslim yang Larang Pakai Kripto


 




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x