Mo Salah Berumur 30 Tahun Hari Ini, Masihkah Gacor Seperti Musim Lalu?

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pada 15 Juni 2022 hari ini, winger Liverpool Mo Salah, akan berkepala tiga. Ia berumur 30 tahun.

Usia ini, bagi pesepakbola, dianggap sebagai batas akhir usia emas.  Namun, sepertinya, pemain kelahiran Mesir 15 Juni 1992 itu tidak mau berhenti menebar ancaman di jala lawan.

Dilansir dari Whoscored, total musim lalu ia mencetak 33 gol dan 16 asis, dengan 23 gol di Liga Inggris dan 8 gol dicetaknya di Liga Champions.

Tercatat, ia memboyong hampir semua penghargaaan Individu untuk pemain pada musim 2021-2022 lalu.

Mulai dari diinobatkan sebagai Football Writers' Association Footballer of the Year for 2022 dan PFA Fans' Player of the Year.

Hingga pemain terbaik klub semusim bertajuk Liverpool’s Standard Chartered Men’s Player of the Season.

Hal itu belum ditambah penghargaan resmi Liga Inggris, yakni Playmaker of The Season dan Golden Boot, atau pencetak gol terbanyak, berbagi dengan Son Heung-Min dari Tottenham Hotspurs.

"Saya akan terus bermain dan menunjukkan yang terbaik," kata Mo Salah di situs resmi klub ketika ditanya soal apakah ia tetap akan bermain bagus di musim-musim mendatang.

Para penggemar sepakbola pun menanti kiprah Mo Salah selanjutnya, apalagi di musim depan Liverpool kemungkinan besar kehilangan Sadio Mane, duetnya di lini depan Liverpool bersama Firmino. 

Tapi, Liverpool sudah kedatangan wonderkid asal Uruguay, Darwin Nunez, yang dianggap bisa jadi pengganti Mane dan akan bahu-membahu dengan Liverpool di musim depan agar lebih gacor di depan gawang lawan. 

Mo Salah bisa juga meniru Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, dua pemain terbaik dalam sejarah Sepakbola, yang masih tampil prima meskipun usianya sudah melewati masa emas. 

Baca Juga: Lagi, Mo Salah Boyong Penghargaan Individu di Liverpool Kalahkan Allison Becker

Sisi lain Hobi Beramal Mo Salah

Mohamed Salah punya hobi lain selain mencetak gol ke gawang lawan. Ia punya hobi beramal dan dikenal sebagai filantropis.

Ketika Covid-19 merebak di kampung halamannya Mesir. Mo Salah menyumbang bantuan berupa ambulans, duit dan tabung oksigen untuk penanganan Covid-19.

Mo Salah dikenal mencintai kampung halaman. Bahkan Mo Salah mendirikan sebuah Yayasan bernama Nagrig Charity Associaton (NCA) yang diambil dari nama wilayah tempat Salah dilahirkan. Nagrig adalah bagian dari kota Gharbia, salah satu kota besar di Mesir.

Lewat Yayasan yang ia dirikan di wilayah itu, Mo Salah membantu sekolah dan rumah sakit. April lalu, Salah mendonasikan daging segar kepada warga Nagrig dan memberikan edukasi soal Covid-19.

Scara rutin ia mengirimkan 30 ribu poundsterling untuk digunakan di pusat layanan kesehatan di desanya. Layanan itu akan melayani kisaran 30 ribu orang di Nagrig. 

“Pihak Mo Salah dan keluarga telah menyampaikan donasi tersebut kepada Basyoun Central Hospital untuk membantu pasien dengan gejala Covid-19," ujar Direktur NCA, Hassan Bakr seperti dilansir dari Daily Mail.

Hassan Bakr juga menjelaskan, ini merupakan cara Mo Salah untuk berterima kasih kepada kampung halamannya. Selain itu, ia memang sedari dulu dikenal sebagai sosok yang gemar berbagi bersama.

Kapten Timnas Sepakbola Mesir itu juga membangun fasilitas olahraga secara gratis di Mesir. Mulai dari lapangan sepakbola hingga tempat gym.

Salah membeli sebidang tanah di Gharbia untuk membangun fasilitas air bersih bagi anak-anak. 2016 lalu, Salah menyumbang 50 juta pound  untuk National Cancer Institute di Mesir.

Hobinya ini pula yang membuatnya diganjar Laureus Sporting Inspiration Award tahun 2020 sebagai pesepakbola inspiratif yang menggunakan kekuatan dan pengaruhnya untuk kebaikan.

Ia dianggap inspirasi bagi dunia olahraga. Tidak hanya bagi Mesir saja, tapi juga dunia.

Selamat ulang Tahun, Mo Salah!