Kompas TV olahraga kompas sport

Mantan Ganda Putra Nomor 1 Dunia Tak Setuju Aaron Chia/Soh Wooi Yik Dipisah

Kompas.tv - 13 Juli 2022, 01:05 WIB
mantan-ganda-putra-nomor-1-dunia-tak-setuju-aaron-chia-soh-wooi-yik-dipisah
Ganda putra Malaysia, Aaron Chia (kanan) dan Soh Wooi Yik, bereaksi saat menghasilkan poin dalam laga perempat final ganda putra Olimpiade Tokyo 2022 melawan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo dari Indonesia, Kamis, 29 Juli 2021. (Sumber: AP Photo/Dita Alangkara)
Penulis : Edy A. Putra | Editor : Vyara Lestari

Sementara, Boon Heong melihat kelemahan dua pemain juniornya itu adalah kurangnya insting untuk mematikan lawan dan menerapkan strategi yang tetap dalam permainan.

Pada semifinal Malaysia Masters 2022 Jumat pekan lalu, Aaron/Wooi Yik dikalahkan oleh Fajar/Rian. Ini merupakan kekalahan ketiga mereka secara beruntun saat melawan pasangan Indonesia tersebut, tahun ini.

Mereka juga mencatat kekalahan saat bertemu Fajar/Rian di Swiss Open 2022 pada Maret lalu, dan Thailand Open 2022 pada Mei.

Padahal dalam tiga pertemuan sebelumnya pada tahun 2019, Aaron/Wooi Yik selalu menang atas Fajar/Rian.

Ketiga pertemuan yang dimenangi pasangan Malaysia itu terjadi di Malaysia Masters, All England, dan China Open.

“Mereka kalah karena mereka tidak menerapkan taktik yang tepat saat menghadapi lawan. Kita tidak bisa membiarkan satu pasangan mengalahkan kita terus-terusan. Kita harus belajar berada satu langkah di depan mereka,” ungkap Boon Heong.

Baca Juga: Malaysia Masters 2022: Ganda Putra Tuan Rumah Akui Performa Fajar/Rian Meningkat

“Di samping kekurangan mereka dalam menerapkan taktik, saya rasa Aaron dan Wooi Yik sudah bergerak di jalur yang tepat. Mereka yang terbaik di negara ini, jadi kenapa harus memisahkan mereka?” ujar Boon Heong.


Sebelumnya, Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) Rexy Mainaky mengungkap alasan kekalahan Aaron/Wooi Yik di Malaysia Masters 2022 adalah karena overthinking.

Rexy mengatakan, tim pelatih sudah melakukan yang terbaik.

“Di sisi pelatih, kami sudah melakukan yang terbaik dalam menyiapkan para pemain kami. Tapi mereka tidak bisa bergantung pada kami saja. Mereka harus bermain tanpa tekanan dan punya mental ‘nothing to lose’,” tutur Rexy seperti dikutip dari The Star, Senin (11/7/2022).

“Pemain Indonesia bisa melakukan itu tapi pasangan kami cenderung kebanyakan overthinking. Mereka terlalu ingin menang dan ini sebenarnya tidak baik,” ujar peraih medali emas Olimpiade 1996 bersama Ricky Subagja itu.

 




Sumber : Kompas TV/The Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x