Kompas TV olahraga badminton

Gagal Capai Target Tiga Gelar di Badminton Asia Championships 2023, Ini Evaluasi PBSI

Kompas.tv - 4 Mei 2023, 18:00 WIB
gagal-capai-target-tiga-gelar-di-badminton-asia-championships-2023-ini-evaluasi-pbsi
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menjadi juara di ajang Badminton Asia Championships (BAC) 2023. (Sumber: Twitter @INABadminton/PBSI)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - PBSI membeberkan hasil evaluasi tim bulu tangkis Indonesia yang gagal memenuhi target tiga gelar juara dari Kejuaraan Badminton Asia atau Badminton Asia Championships (BAC) 2023 yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab pada 25-30 April lalu.

Seperti yang diketahui, pada ajang BAC 2023 tersebut, tim Merah Putih hanya meraih satu gelar di nomor tunggal putra lewat Anthony Sinisuka Ginting.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky mengapresiasi upaya Ginting yang berjuang keras demi bisa menggapai gelar juara.

"Seperti (Anthony Sinisuka) Ginting. Dia yang bersusah payah harusnya kalah saat melawan China, tapi dia berusaha. Itu dari daya juangnya luar biasa dan ini harus ditiru oleh sektor lain," kata Rionny di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (4/5/2023), dikutip dari Antara.

Sayangnya, keberhasilan di nomor tunggal putra tak bisa diikuti sektor ganda putra dan ganda campuran. Dua sektor tersebut, terutama ganda putra, juga ditargetkan untuk meraih podium tertinggi.

"Rehan yang sayang, dia sedikit kendala. Itu sebenarnya sudah terjadi di sini (Pelatnas), saat jumping sudah tidak enak. Tiga hari ke sana (Dubai) kami kira bisa, tidak tahunya masih belum sembuh total. Target tadinya mungkin dia bisa ambil di emas," ungkap Rionny.

Selain ketiga nomor tersebut, PBSI juga menyoroti kinerja atlet dari sektor tunggal putri dan ganda putri.

Dari ganda putri ada pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang menjadi andalan tapi malah kandas di tengah turnamen.

Baca Juga: Hasil Badminton Asia Championships 2023: Tundukkan Loh Kean Yew, Ginting Juara

Untuk sektor ganda putri, Rionny melihat para pemainnya masih mengalami kondisi mental yang naik-turun sehingga mempengaruhi permainan di atas lapangan. 

Hal tersebut harus dievaluasi oleh tim pelatih, apalagi persaingan menuju Olimpiade 2024 sudah di depan mata sehingga persiapan harus ditingkatkan.

Menurut Rionny, kemampuan atlet untuk beradaptasi di lapangan menjadi faktor yang sangat penting. 

Meski atlet sudah mempunyai teknik yang mumpuni, namun jika aspek mental tidak kuat, akan sulit untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan.

Hal itulah yang menurut Rionny masih kerap menjadi ganjalan bagi para pemainnya dalam pertandingan krusial.

"Kalau bicara lapangan itu memang penting sekali. Itu bukan alasan, harus kami pelajari. Di sini juga mengalami. Kalau anak-anak ini harus lebih siap dari segala situasi. Lapangan, bola, itu bukan alasan," jelasnya.

Terakhir, Rionny menyoroti Gregoria Mariska Tunjung yang gugur di perempat final saat menghadapi wakil China, Chen Yu Fei.

Rionny kembali mendapati tersingkirnya Gregoria karena faktor lapangan yang tak bisa diatasi oleh pemain.

"Itu sayang, karena rubber set. Kendalanya kalau kata Grego karena kondisi angin, banyak buat salah. Berarti kontrolnya kurang bagus," pungkasnya. 

Baca Juga: Usai Juara Badminton Asia Championships 2023, Ginting Berharap Bisa Semakin Percaya Diri


 



Sumber : Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x