Kompas TV olahraga sepak bola

Shin Tae-Yong: Indonesia Tengah Membangun Generasi Emas

Kompas.tv - 30 Maret 2024, 08:08 WIB
shin-tae-yong-indonesia-tengah-membangun-generasi-emas
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam konferensi pers jelang laga Indonesia vs Vietnam di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Rabu (20/3/2024). (Sumber: PSSI)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong puas dengan pencapaian timnya usai mengalahkan Vietnam.

Ia menegaskan generasi Timnas Indonesia sedang dibangun.

Timnas Indonesia sukses mengalahkan Vietnam secara beruntun pada tiga pertemuan terakhir.

Baca Juga: Hasil Liga 1 Hari Ini: PSM dan Borneo Bermain Imbang 1-1, Dua Laga Lain Juga Berakhir Imbang

Setelah mengalahkan Vietnam 1-0 di Piala Asia 2023, Timnas Indonesia kembali mengalahkan The Golden Star Warrior dua kali di Grup F putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Jay Idzes dkk mengalahkan Vietnam 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Kamis (21/3/2024), dan menang 3-0 saat bermain di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3/2024).

Pasalnya, hasil apik itu dicapai Indonesia dengan skuad muda.

Selain menegaskan generasi emas Timnas Indonesia tengah dibangun, ia juga menyebut saat ini era keemasan Vietnam telah berlalu.

“Kami melakukan hal yang sama seperti yang kami lakukan selama ini. Vietnam adalah tim yang kuat, namun generasi emas Vietnam akan segera berakhir,” kata Shin Tae-yong dilansir dari BolaSport.

“Di sisi lain Indonesia sedang membangun generasi emas dan terus maju, pemain yang bermain di timnas senior,” ucapnya.

Ia pun menambahkan saat bermain di Jakarta usia rata-rata skuad adalah 21,5 tahun.

Sedangkan saat bertemu di Hanoi, rataan usia pemain Timnas Indonesia adalah 22 tahun 5 bulan.

Shin Tae-yong pun mengaku bahwa pemain Timnas Indonesia semakin nyaman untuk menjalankan filosofinya. Ia menegaskan tak mudah untuk mencapai hal tersebut.

Baca Juga: Aguero Nilai Man City vs Arsenal Pekan Ini Bukan Duel Penentu Gelar Liga Inggris

Pasalnya, ia harus memotong generasi untuk memulai fondasi, dan hasilnya baru terwujud empat tahun kemudian.

“Saya mengambil risiko besar saat pertama kali menjabat di Indonesia. Saya fokus membina pemain muda. Saya menyaksikan banyak pemain, banyak yang tersingkir dan banyak yang bertahan,” tuturnya.

“Pemain yang bertahan kini menjadi pemain utama Timnas Indonesia. Ini telah tercapai. Dalam jangka panjang, saya telah melihat jauh ke depan,” ujarnya.



Sumber : BolaSport



BERITA LAINNYA



Close Ads x