KABUPATEN SEMARANG, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 sempat membuat Ramidi, warga Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah sempat kebingungan. Bagaimana tidak, Ramidi yang kesehariaannya membuka jasa sebagai tukang kayu, sejak pandemi terjadi tidak ada yang menggunakan jasanya.
Tak mau menyerah dengan keadaan, ia kemudian banting stir dengan mencoba keberuntungan beternak maggot. Maggot adalah serangga pengurai sampah yang bisa digunakan sebagai pakan ikan. Selain itu sisa produksinya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.
Proses ternak maggot diawali dari proses penetasan telur lalat jenis Black Soldier Fly atau BSF selama 3 hari. Setelah menetas menjadi baby maggot membutuhkan waktu sekitar 7 hari untuk dibesarkan, sebelum dipanen. Untuk perawatan, 3 hari sekali harus dilakukan penyemprotan dengan air gula. Sementara untuk proses pembesaran maggot, diperlukan makanan sayuran sisa dari rumah tangga. Maggot ini juga sekaligus berfungsi sebagai pengurai sampah organik.
Harga jual maggot yang bisa dijadikan pakan ini berada dikisaran Rp 8.000,- hingga Rp 10.000,- per kilogramnya, sedangkan maggot kering harganya mencapai Rp 80.000,- .
Sejak 4 bulan menggeluti ternak maggot, Ramidi mengaku sudah bisa dipakai untuk menghidupi kebutuhan keluarganya.
#Maggot #Covid-19 #TukangKayu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.