Kompas TV regional berita daerah

Sudah Legal Diproduksi, Ini Beda antara Tuak, Brem dan Arak Bali

Kompas.tv - 25 Februari 2021, 09:28 WIB
sudah-legal-diproduksi-ini-beda-antara-tuak-brem-dan-arak-bali
Arak bali, salah satu produk Indonesia yang dijajakan di Wine and Cheese Expo di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara. (Sumber: KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D)
Penulis : Gading Persada

Meski media fermentasinya sama, namun pengolahan arak dan tuak cukup berbeda. Dalam proses pengolahan arak, nira harus difermentasi selama 2 – 3 hari.

Sementara untuk tuak, nira hanya perlu melewati masa fermentasi sehari saja.

Baca Juga: Siswa SMA 20 Makassar Mengubah Tuak “Ballo” Lebih Bermanfaat

“Itu nira sudah langsung beralkohol. Difermentasi biasanya hanya satu hari, tidak ada proses pengolahan lain dan bahan tambahan lain," kata Derka. 

Ilustrasi tuak pohon lontar. (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Lebih lanjut dia mengatakan tuak bisa langsung disajikan setelah disaring untuk memisahkan nira dari media fermentasi.

Sementara untuk pengolahan arak, nira yang telah difermentasi akan melalui proses penyulingan melalui pipa bambu dari pukul 05.00 – 17.00 WITA.

Api yang digunakan untuk merebus dan menguapkan nira juga harus berasal dari kayu bakar agar rasanya nikmat.

Proses membuat brem bali Brem Bali berbeda dari beberapa brem yang mungkin pernah kamu temui. Sebab, brem Bali tidak berbentuk padat melainkan cair dan merupakan minuman.

Pembuatan brem berbeda dari arak dan tuak.

Baca Juga: Polisi Babak Belur Dianiaya Pemuda di Warung Tuak, Begini Kronologinya

Beras ketan hitam atau putih dicuci terlebih dahulu sebelum diberi ragi tape dan ditaruh dalam suatu wadah tertutup wadah untuk melalui proses fermentasi.

“Proses fermentasi biasanya berlangsung selama 8–10 hari. Lalu keluarlah air dari hasil fermentasi itu, namanya brem. Habis itu bisa langsung disajikan,” kata Derka.

Untuk pemilihan beras ketan, Derka mengatakan bahwa itu tergantung oleh pembuatnya. Jika kamu lebih suka brem hitam, maka bisa memakai beras ketan hitam.

Sama seperti jika kamu suka brem putih maka beras ketan putih yang digunakan. Keduanya juga bisa dicampur untuk menghasilkan rasa brem yang berbeda. 

Bagaimana rasa arak, tuak, dan brem? Untuk rasa, Derka mengatakan bahwa brem sedikit lebih manis dibandingkan tuak.

Baca Juga: Viral FPI Paksa Tutup Warung Tuak di Deli Serdang, di Hadapan Polisi Ketuanya Minta Maaf

Sementara untuk tuak rasanya tergantung dengan lama minuman tersebut.

“Kalau tuak sudah lama sekitar 1–2 hari rasanya sedikit kuat, kecuali kalau dalam hitungan 8 – 10 jam masih ada sedikit rasa manis,” kata Derka.

Sementara warna, arak Bali memiliki warna bening. Sementara tuak dan brem memiliki warna sedikit kecokelatan.

Sebagai contoh, Derka mengatakan bahwa warna kedua minuman tersebut mirip seperti air rujak.

Baca Juga: Minum Tuak Pengganti Makan | Ekspedisi Pulau Sabu (2)
 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x