Kompas TV regional kriminal

Sengketa Tanah Berujung Bentrok di Pancoran, KontraS: Pertamina Kerahkan Ormas untuk Gusur Warga

Kompas.tv - 18 Maret 2021, 15:33 WIB
sengketa-tanah-berujung-bentrok-di-pancoran-kontras-pertamina-kerahkan-ormas-untuk-gusur-warga
Ilustrasi bentrokan atau perkelahian (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Eddward S Kennedy

Rivan menambahkan, puncak konflik terjadi pada 15 Januari 2021 lalu. PT Pertamina disebut menggunakan bantuan dari oknum ormas berseragam lengkap dan preman yang membawa palu penghancur, gergaji mesin, serta satu unit ekskavator.

"Pada kejadian tersebut, ekskavator yang dikawal oleh oknum dan preman yang berjumlah kurang lebih 30 orang dengan atribut lengkap hendak meratakan lapangan yang biasa digunakan oleh sebagian anak muda bermain skateboard beserta satu empang pemancingan milik salah satu warga," ujar Rivan.

"Anggota oknum yang dikerahkan membantu PT Pertamina untuk menggusur merupakan anggota-anggota ormas dari luar wilayah warga," jelasnya lagi. 

Baca Juga: Tolak Tambang Batu dan Tanah, Warga Nyaris Bentrok dengan Sopir Truk Tambang

Berikut kronologi kejadian yang dirilis melalui akun Twitter @Kontras Kamis (18/3/2021).

Menurut data terbaru dari Kompas.com, ada 23 korban yang akibat bentrokan di Jalan Pasar Minggu Raya.

Korban berasal dari pihak warga Jalan Pancoran Buntu II yang terluka akibat lemparan batu, yaitu Arip (luka di tangan dan punggung), Sukardi (kaki berdarah), Warso (kepala bocor), dan Eko (dada terkena batu).

Baca Juga: Detik-Detik Bentrokan Geng Motor di Bandung Barat, 1 Tewas Luka Tusuk

Sementara itu, korban lainnya berasal anggota Solidaritas Forum Pancoran bersatu dengan luka yang beragam akibat terkena lemparan batu seperti luka di tangan, kaki, dan perut.

Warga dan anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu juga mengalami sesak nafas akibat gas air mata yang ditembakkan polisi ke arah Jalan Pancoran Buntu II.

Korban sempat kesulitan ditangani karena terbatasnya alat medis dan kesulitan mengakses bantuan medis.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x