Kompas TV regional muktamar nu

Kalah Suara di Dua Kali Putaran, Said Aqil: Semoga Gus Yahya Dapat Pimpin NU Lebih Baik Lagi

Kompas.tv - 24 Desember 2021, 12:53 WIB
kalah-suara-di-dua-kali-putaran-said-aqil-semoga-gus-yahya-dapat-pimpin-nu-lebih-baik-lagi
KH Said Aqil Siroj (kiri) dan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya duduk berdampingan pada Muktamar NU di Lampung, Jumat (23/12/2021). (Sumber: Panitia Muktamar NU)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

LAMPUNG, KOMPAS.TV - KH Said Aqil Siroj berharap Ketua PBNU yang bar KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dapat memimpin Nahdlatul Ulama (NU) lebih baik lagi.

Pernyataan itu disampaikan Said Aqil Siroj sesuai terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketum PBNU periode 2021-2026.

“Saya ucapkan selamat kepada Gus Yahya semoga dapat memimpin NU lebih baik lagi, lebih sempurna lagi,” ucap Said, Jumat (24/12/2021).

Said mengaku bangga, bersyukur, dan bergembira atas keberhasilan pada Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU).

“Tidak ada yang lain kecuali saya bersyukur kepada Allah karena muktamar berjalan dengan baik, aman, dan tenteram, walaupun katanya sebelumnya sempat memanas tapi jelas selesai dengan aman, lancar, tenteram, dan tertawa bersama,” katanya.

Lebih lanjut Said pun mengajak semua pihak untuk melupakan kejadian yang kemarin dan yang sudah-sudah.

Baca Juga: Pemilihan Ketum PBNU: Gus Yahya dan Kiai Said Aqil Siroj Melaju Pemungutan Suara Tahap Dua

“Mari kita bergandengan tangan untuk membesarkan Nahdlatul Ulama (NU),” ujarnya.

Dalam keterangannya, Said menegaskan meskipun tidak lagi menjadi pengurus PBNU dirinya akan tetap menyebarkan dan mendakwahkan Islam Ahlus-Sunnah wal Jama'ah Nahdlatul Ulama (NU).

“Saya tetap akan menyebarkan Islam yang moderat dan toleran. Jadi pengurus atau tidak itu sudah menjadi prinsip saya dan akan dilakukan semampunya,” katanya.

Seperti diberitakan, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya berhasil mendapatkan dukungan 337 suara untuk Terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026.

Setelah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) melakukan pemilihan dengan cara suara terbanyak dalam Sidang Pleno V yang dipimpin Ketua dan Sekretaris Panitia Pengarah Muktamar Ke-34 NU Prof Muhammad Nuh dan H Asrorun Niam Sholeh.

Baca Juga: Sah Jadi Ketua Umum PBNU, Ini Profil Gus Yahya Cholil Staquf

“Kiai Haji Yahya Cholil Staquf ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021, Al-Fatihah,” kata Nuh sembari mengetuk palu di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila) pada Jumat (24/12/2021).

Dalam proses pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026, M Nuh menuturkan ada 548 suara yang masuk dan berhak untuk memiliki.

Perolehan KH Yahya Cholil Staquf memimpin dengan 337 suara, sedangkan KH Said Aqil Siroj yang merupakan incumbent menempati posisi kedua dengan 210 suara, dan 1 suara abstains.

Sebelum di putaran pertama, KH Yahya Cholil Staquf juga unggul dengan perolehan 327 suara. Kemudian, KH Said Aqil Siroj mendapat 203 suara dan KH As’ad Said Ali mendapat 17 suara. 

Dengan hasil putaran pertama, KH As’ad Said Ali tidak dapat mengikuti putaran kedua untuk kursi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026, karena perolehannya di bawah 99 suara.

Baca Juga: Gus Yahya Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU

Sebagai informasi, dalam Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama pada Kamis (23/12/2021) KH Miftachul Akhyar ditetapkan kembali sebagai Rais ‘Aam PBNU oleh 9 kiai anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).

Muktamar merupakan forum permusyawaratan tertinggi di Nahdlatul Ulama, yang dalam kegiatannya membahas hal-hal strategis terkait persoalan kebangsaan dan keumatan.

Forum permusyawaratan tertinggi di NU ini, terdiri dari enam sidang komisi, yakni komisi qanuniyah yang membahas persoalan perundang-undangan, komisi maudhu’iyah yang fokus pada isu-isu tematik, komisi waqi’iyah yang fokus pada status hukum fiqih kasus-kasus aktual, komisi organisasi, komisi program, dan komisi rekomendasi.

Dari bahasan tersebut, NU menghasilkan rekomendasi untuk pemerintah dan masyarakat secara umum, serta menetapkan pemimpin baru untuk masa khidmah berikutnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x