Solar Langka, Nelayan Terhambat Melaut

LAMPUNG, KOMPAS.TV ­– Sejumlah nelayan di Pesisir Laut Lampung tak dapat melaut, lantaran mengalami kesulitan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

Kelangkaan solar yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir, membuat para nelayan hanya dapat menyandarkan kapal tangkap ikan mereka, sembari menunggu solar tersedia di Stasiun Bahan Bakar Nelayan (SPBN).

Bahkan menurut penuturan nelayan, selain kelangkaan solar yang terjadi. Kondisi cuaca laut juga kerap menjadi penghambat aktivitas nelayan untuk mencari ikan.

Baca Juga: Solar Langka! Sopir Truk Rela Menginap di SPBU

“Sering (tidak melaut). Kadang mau naik, tapi solar kosong. Sering jadinya pada gak ada yang berangkat,” kata Asman nelayan.

Akibat sulitnya nelayan melaut, kini pasokan ikan pun berkurang sehingga berimbas pula pada kenaikan harga ikan yang terjadi di pasaran.

Salah satu pedagang ikan mengaku, saat ini ia harus membeli ikan pada nelayan dengan harga 100 ribu rupiah per keranjang. Setelah sebelumnya hanya berada di angka 60 ribu rupiah.

“Naik harga ikan, yang pertama karena cuaca. Kedua, bahan bakar sejak dua minggu inilah (langka),” kata Abdul Rahman pedagang ikan.

Sebelumnya, kelangkaan solar juga mengakibatkan antrean panjang kendaraan truk di sejumlah area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Lampung.

Baca Juga: Truk Bermuatan Buah Terperosok ke Dalam Lubang Perbaikan Tol

Untuk itu, pemerintah diharapkan dapat segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi ketersediaan solar yang sulit didapat.

#solarlangka #bbm #hargaikannaik