Kompas TV regional berita daerah

Wabah PMK Masuk Wilayah Gunung Kidul, Enam Hewan Ternak Positif

Kompas.tv - 29 Mei 2022, 16:53 WIB
wabah-pmk-masuk-wilayah-gunung-kidul-enam-hewan-ternak-positif
Gunung Kidul meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak sebagai antisipasi atas penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Minggu (29/5/2022). (Sumber: KOMPAS TV/ANTARA/Sutarmi)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menemukan enam ekor hewan ternak yang positif penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pasar Hewan Siyono Harjo, Playen, Gunung Kidul, Minggu (29/5/2022).

Kepala DPKH Kabupaten Gunung Kidul Wibawanti Wulandari menjelaskan bahwa keenam ekor sapi tersebut memiliki gejala-gejala PMK.

Gejala-gejala itu antara lain sapi mengeluarkan air liur yang banyak hingga mengalami luka menyerupai sariawan pada bagian mulut. 

Selain itu, suhu badan enam ekor sapi itu juga tinggi.

"Jadi itu gejala klinis dari pengamatan mata, jadi istilahnya dugaan atau suspek," kata Wibawanti.

Dia menambahkan, sapi-sapi tersebut berasal dari Gunung Kidul, bukan berasal dari luar daerah.

Baca Juga: Wabah PMK Meluas, Peternak Kurangi Populasi Sapi Perah Agar Tidak Semakin Merugi

"Kami masih melakukan pengembangan temuan enam hewan ternak yang positif PMK. Berdasarkan pengakuan pedagang saat menjual sapi di Pasar Hewan Siyono, sapi yang positif PMK dibawa dari rumah bukan dibeli dari daerah lain," jelasnya.

Wibawanti mengatakan, pihaknya telah mengirim sampel ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates. Untuk sementara ini, enam ekor sapi tersebut diisolasi dan mendapatkan perawatan.

"Saat ini, sapi tersebut telah diobati. Jadi intinya bagaimana kita kalau bisa tetap tindakan pengobatan dulu," katanya.

Selain itu, DPKH akan mengintensifkan pengawasan lalu lintas ternak yang keluar dan masuk ke Gunung Kidul untuk mengantisipasi semakin meluasnya PMK. 

Baca Juga: Ratusan Ekor Sapi Perah Tertular PMK, Produksi Susu Menurun

"Kami tidak ingin kasus PMK meluas. Kami mengimbau kepada peternak dan pedagang untuk mendukung pengendalian penyebaran PMK," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Gunung Kidul Kelik Yuniantoro mengatakan, pihaknya menutup Pasar Hewan Siyono selama 14 hari sejak Jumat (27/5) untuk mengantisipasi penyebaran PMK dan mengendalikan lalu lintas ternak di Gunung Kidul.

"Untuk mengantisipasi meluasnya PMK di Gunung Kidul, kami menutup sementara Pasar Hewan Siyono," pungkasnya.




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x