Kompas TV regional peristiwa

Terjadi Lagi, Uang Puluhan Juta Ludes Dimakan Rayap, Pemilik: Ya Udah Ndak Apa-apa

Kompas.tv - 23 Oktober 2022, 14:42 WIB
terjadi-lagi-uang-puluhan-juta-ludes-dimakan-rayap-pemilik-ya-udah-ndak-apa-apa
Kasus uang kertas senilai puluhan juta rupiah rusak karena dimakan rayap kembali terjadi, kali ini di Madiun, Jawa Timur. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

Ia bahkan mencoba menambal dan menyatukan uang-uang kertas miliknya yang hancur dengan kertas HVS, tapi tetap tidak bisa ditukar.

“Sampai uang ini saya tambal di kertas HVS, mbok menowo (siapa tahu) bisa untuk ditukarkan, ya ndak bisa.”

“Totalnya kalau nggak salah Rp35 jutaan lebih. Rencananyan uang itu buat nambah beli gerobak. Tibake (ternyata. red) untuk beli rayap, ya udah ndak papa,” tambahnya.

Kasus uang kertas rusak karena dimakan rayap pernah terjadi di Solo, Jawa Tengah, dan menimpa seorang penjaga sekolah di SDN Lojiwetan bernama Samin.

Samin mengaku menabung uang hasil bekerjanya di celengan selama 2,5 tahun sebelum terjadi pandemi Covid-19. Uang tersebut sedikit demi sedikit ia tabung untuk biaya  naik haji.

"Awalnya saya punya keinginan daftar haji sama istri dan anak-anak, dapat rezeki sedikit demi sedikit saya masukkan ke kaleng. Itu tabungan sejak sebelum pandemi COVID-19," kata Samin di Solo, Jawa Tengah.

Namun, pada Selasa, 13 September 2022 istrinya kemudian memutuskan untuk membuka celengan. Namun, saat akan dibuka justru muncul rayap dari dalam celengan.

Oleh Samin, celengan tersebut kemudian langsung dibuka dan dilihatnya berlembar-lembar uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 sudah rusak dimakan rayap.

Baca Juga: BI Solo Ganti Uang Dimakan Rayap Sebesar Rp 20,2 Juta

Samin mengatakan mempunyai dua celengan. Satu celengan di antaranya masih baru. Karena itu, uang di dalamnya pun tidak rusak.

Ia mengatakan uang tabungan tersebut berasal dari hasil jualan istrinya di kantin sekolah. Selain itu, setiap memperoleh rezeki selalu disisihkan sebagian untuk ditabung.

"Kadang-kadang dapat Rp100-Rp200 ribu, setiap bulan bapak ibu guru ngasih Rp300 ribu dari saya membuatkan teh, saya masukkan di situ. Ibunya jualan, ada lebihan ya dimasukkan di situ," katanya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x