Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Jelang Iduladha, Pesanan Besek Bambu di Yogyakarta Meningkat hingga 3 Kali Lipat

Kompas.tv - 21 Juni 2023, 15:33 WIB
jelang-iduladha-pesanan-besek-bambu-di-yogyakarta-meningkat-hingga-3-kali-lipat
Paijo (45), seorang perajin besek atau wadah makanan dari anyaman bambu, sedang mengerjakan besek pesanan pelanggan, di rumahnya, Badran, Yogyakarta, Rabu (21/6/2023) (Sumber: Kompas.TV/Kurniawan Eka Mulyana)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Menjelang Hari Raya Iduladha, pesanan besek atau wadah makanan berbahan anyaman bambu di Kota Yogyakarta meningkat hingga tiga kali lipat.

Seorang perajin besek di Kampung Badran, Kota Yogyakarta, Paijo (45) mengaku dalam sepekan terakhir pesanan besek meningkat.

“Pesanan besek kalau menjelang Iduladha gini banyak,” ucapnya saat ditemui Kompas.TV, Rabu (21/6/2023).

Menurut Paijo, sejak empat tahun terakhir, ada imbauan penggunaan besek sebagai pengganti kantong plastik untuk tempat daging kurban.

Sejak saat itulah pesanan besek buatannya meningkat menjelang perayaan Iduladha.

“Soalnya kan sekarang kan kebanyakan orang untuk tempat daging sapi kan pakai besek, nggak boleh pakai plastik. Udah empat tahun ini selalu ada peningkatan kalau Iduladha,” imbuhnya.

Baca Juga: Syarat Hewan yang Sah untuk Kurban Iduladha 2023, Bolehkah Dibeli dengan Uang dari Utang?

“Kalau Iduladha itu bisa naik dua sampai tiga kali lipat,” ucapnya tanpa merinci omzet penjualan.

Selama ini, lanjut Paijo, ia dan sang ibu secara rutin memproduksi besek.

Ia tidak harus mengantarkan besek-besek buatannya pada pelanggan, karena sudah ada pembeli yang rutin mengambil ke rumah.

“Kalau yang untuk tempat daging kurban itu namanya pegon, ukurannya 8x12 (sentimeter),” katanya.

“Kita sudah ada pasar sendiri, nggak ngedrop ke penjual, sudah ada yang datang. Kalau ibu saya sudah sejak masih bujang bikin besek, mungkin lebih 50 tahun,” tambahnya.

Sebelumnya, Muhammad Mar’ie Sirajuddin dari Ahmad Dahlan Halal Center (ADHC) dan Program Studi Teknologi Pangan (PSTP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyebut, penggunaan kantung plastik hitam tidak disarankan sebagai tempat daging kurban.

Hal itu disampaikannya dalam acara Sosialisasi Tuntunan Ibadah di bulan Zulhijah yang diselenggarakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta pada Minggu (18/6/2023).

Penggunaan kresek hitam sebagai bungkus daging kurban tidak disarankan. Demikian disampaikan

Menurutnya, kantung plasatik hitam tidak ramah lingkungan dan sulit terurai, serta memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap ekosistem. 

Plastik kresek hitam juga diketahui dapat melepaskan senyawa beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

“Kresek hitam tidak disarankan untuk membungkus daging kurban. Selain tidak ramah lingkungan, plastik jenis ini disebut-sebut bisa melepas senyawa beracun yang tidak baik untuk kesehatan,” ucapnya, dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.

Sebagai alternatif yang lebih baik, Mar’ie menyarankan agar menggunakan besek sebagai pengganti kresek hitam.

Baca Juga: Jokowi Sebut Cuti Bersama Iduladha untuk Dorong Ekonomi, Terutama dari Pariwisata Daerah

Penggunaan besek dalam membungkus daging kurban memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap alam.

“Gunakan besek lebih baik tetapi kalau dinilai mahal, gunakan plastik bening,” ucapnya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x