Basarnas Pastikan Seluruh Korban Kecelakaan Pesawat SAM Air di Papua Pegunungan Meninggal Dunia

JAYAPURA, KOMPAS.TV - Kasubsi Operasi dan Siaga Basarnas Jayapura, Marinus Ohoirat memastikan seluruh korban kecelakan pesawat Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air nomor penerbangan PK-SMW meninggal dunia.

Marinus mengatakan, tim SAR telah menemukan jenazah penumpang dan kru pesawat yang jatuh di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan. Adapun, kondisi pesawat hangus terbakar.

“Kondisi pesawat PK-SMW hangus terbakar dan semua korban dinyatakan meninggal dunia,” kata Marinus, Selasa (27/6/2023).

Baca Juga: Evakuasi Korban Kecelakaan Pesawat SAM Air di Papua: Tim Sudah Diturunkan 200 Meter dari Lokasi

Dia mengatakan, semua korban yang berjumlah enam orang sudah ditemukan dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah.

Evakuasi jenazah korban kecelakaan pesawat SAM Air ini akan dilakukan menggunakan helikopter.

Helikopter Caracal milik TNI-AU saat ini sudah bersiaga di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Marinus mengatakan, helikopter akan menjemput tim evakuasi dari lokasi dropping dan akan terbang ke Wamena lagi.

Setelah tiba di Wamena, jenazah korban akan dibawah ke Jayapura untuk dilakukan proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara.

“Akan dilakukan identifikasi oleh Tim DVI Polda Papua da (selanjutnya) diserahkan ke pihak keluarga,” jelas Marinus, seperti dikutip dari Kompas.com.

Diberitakan sebelumnya, pesawat SAM Air dengan kode penerbangan PK-SM mengalami kecelakaan pada hari Jumat usai berangkat dari Bandara Elelim menuju Bandara Ilaha.

Pesawat lepas landas pada pukul 10.53 WIT. Kemudian, pukul 11.07 WIT, pesawat hilang kontak.

Diketahui, ada enam awak pesawat, termasuk penumpang dan pilot, yang ada di dalam pesawat SAM Air.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Tiba di Lokasi Bangkai Pesawat SAM Air, Korban akan Dievakuasi ke Wamena

Pesawat kemudian ditemukan dalam keadaan hancur di sebuah bukti dengan ketinggian 2.208 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Tim evakuasi sempat menemui sejumlah hambatan saat melakukan proses evakuasi. Pasalnya, medan di lokasi jatuhnya pesawat cukup curam. Cuaca yang penuh kabut juga menjadi kendala tersendiri.