Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Pemda DI Yogyakarta Siapkan Anggaran Rp100 Miliar untuk Teknologi Pengelolaan Sampah

Kompas.tv - 2 Agustus 2023, 17:46 WIB
pemda-di-yogyakarta-siapkan-anggaran-rp100-miliar-untuk-teknologi-pengelolaan-sampah
Suasana di tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 22 Juli 2023. (Sumber: Kompas.TV/Kurniawan Eka Mulyana)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk mengelola sampah dengan teknologi terkini.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono, Rabu (2/8/2023), menyebut pihaknya akan mengajukan hal itu pada pihak dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD).

“Pemda DIY kami sambil menyiapkan anggaran. Rencananya kalau DPRD setuju, kita sudah ajukan ke DPRD sekitar Rp100 miliar untuk kita kerja samakan penataan (sampah) ke depan 2024,” ujarnya.

Nantinya, kata Beny, teknologi yang akan dikembangkan dapat memilah secara otomatis antara sampah anorganik dan organik, sehingga residu sampah dapat ditekan seminimal mungkin.

Baca Juga: TPA Piyungan Ditutup, Ini 5 Langkah Mengolah Sampah Rumah Tangga secara Mandiri bagi Pemula

Selain otomatis memilah sampah, teknologi ini menurut Beny juga dapat menghasilkan produk berupa listrik hingga pupuk kompos.

“Jadi kosong sampah residunya, nggak ada, karena turunannya bisa menjadi listrik, kompos, menjadi daur ulang.”

“Teknologi yang kita minta di KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha) di situ, sekarang sudah sounding market atau penawaran ditawarkan kepada investor,” ujarnya.

Dia berharap, dengan adanya teknologi yang diterapkan ini, dapat mengurangi gunungan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan kira-kira hingga 100 meter.

“Iya (mengurangi gunungan sampah), kan sampah yang masuk kan masuk pabrik, diolah dipilah sehingga yang ke luar tidak ada lagi residu.”

“Residunya sudah ekonomi bergulir jadi listrik, jadi kompos, dan jadi daur ulang,” tegasnya, dikutip Kompas.com.


Sebelumnya, Benny menjelaskan bahwa sampah di Kabupaten Sleman sudah diatasi dengan dikelola di Tamanmartani.

Sementara, sampah di Kabupaten Bantul dikelola secara desentralisasi di kelurahan. Sedangkan Kota Yogyakarta mulai dibantu dengan membuang sampah di beberapa lokasi, yakni 15 ton sampah di Kota Yogyakarta digeser ke Kulon Progo dan 100 ton dibuang ke TPA Piyungan.

Baca Juga: TPA Piyungan Ditutup, Warga Buang Sampah di Jalan, Pemkab Sleman: Enggak Sulit Kok Kelola Sampah

Dengan demikian, masih ada sisa 100 ton lagi di Kota Yogyakarta, mengingat per hari kurang lebih memproduksi sampah 200 ton.

“Krusialnya tinggal di kota (Yogyakarta), sama-sama semua supaya tergugah untuk berpola seperti ini, sampah bisa dikelola dari hulu dan hilir, sehingga PRnya tinggal 100 ton ini.”

“Kalau kota bisa melakukan desentralisasi 100 ton sampah organik itu akan terselesaikan. Tanpa harus berpikir transisi dua itu kapan akan dibuka,” ujar Beny di kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (2/8/2023).

 

 



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x