Kompas TV regional jawa barat

Temukan 2 Kasus Difteri pada Anak, Dinkes Subang Lakukan Penelusuran Kontak Erat

Kompas.tv - 7 Oktober 2023, 04:00 WIB
temukan-2-kasus-difteri-pada-anak-dinkes-subang-lakukan-penelusuran-kontak-erat
Ilustrasi Difteri. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, Jawa barat, menemukan dua kasus difteri di daerah terebut, dan menelusuri 17 kontak erat pasien. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

SUBANG, KOMPAS.TV –  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, Jawa barat, menemukan dua kasus difteri di daerah terebut, dan menelusuri 17 kontak erat pasien.

Penelusuran kontak erat kasus difteri ini dilakukan di Kecamatan Pamanukan, Subang, Jawa Barat.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Maxi, hingga kini pihaknya telah mengambil sampel  17 orang dalam penelusuran kontak erat ini.

"Sebanyak 17 orang itu terdiri dari keluarga terdekat dan teman sekolah yang berkontak erat. Kebetulan kedua anak ini satu sekolah," kata Maxi melalui pesan singkat, Jumat (6/10/2023).

Kasus difteri di Subang dilaporkan pertama kali pada 30 September 2023, terjadi pada anak beruisa sembilan tahun.

Baca Juga: 1 Anak Meninggal Karena Difteri, Dinkes Kota Malang Tetapkan KLB

Kemudian menyusul laporan kasus kedua dilaporkan pada 3 Oktober 2023.

Menurut Maxi,  pasien pertama mempunyai riwayat difteri, tapi status imunisasinya belum diketahui.  

Pasien tersebut  mengalami gejala demam selama tiga hari, nyeri menelan, dan ada suara ngorok saat tidur.

Meski demikian, lanjut Maxi,  tidak ditemukan pembesaran kalenjar, bullneck, dan sesak napas.

"Keluhan diawali demam yang dirasakan sejak tiga hari SMRS (sebelum masuk rumah sakit). Saat ini demam masih ada.”

 “Keluhan disertai dengan batuk sejak dua hari. Selain itu juga disertai gatal gatal di seluruh badan sejak dua hari," kata Maxi, dikutip Kompas.com.

Sedangkan untuk pasien kasus kedua,kata dia,  sudah mendapat imunisasi dasar dan tidak ada riwayat difteri.


 

Gejala yang dialami oleh pasien tersebut adalah demam selama tiga hari, nyeri menelan selama lima hari, ngorok saat tidur sejak lima hari, dan sesak napas tiga hari sejak sebelum masuk rumah sakit.

"Keluhan disertai dengan batuk sejak lima hari sebelum masuk RS," kata Maxi.

Baca Juga: Pasca Status KLB Difteri, Garut Gelar Imunisasi Massal

Maxi menambahkan, pasien pertama dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung lantaran sempat tidak sadar.

Namun sejak dua hari lalu keadaannya membaik dan kini dirawat di ruang perawatan biasa.

"Pasien kedua dirawat di RSUD Subang dan keadaan sudah membaik," kata Maxi.



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x