Kompas TV regional jawa barat

Saat 2 Mahasiswa Unpad Tersambar Petir, Cuaca di Lokasi Hujan Rintik-Rintik

Kompas.tv - 25 Februari 2024, 23:37 WIB
saat-2-mahasiswa-unpad-tersambar-petir-cuaca-di-lokasi-hujan-rintik-rintik
Ilustrasi petir (Sumber: Gabriel Tovar on Unsplash)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

BANDUNG, KOMPAS.TV – Pengelola Bumi Perkemahan Batu Kuda, Gunung Manglayang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menyebut saat dua mahasiswa tersambar petir cuaca di lokasi sedang hujan rintik-rintik.

Penjelasan itu disampaikan oleh Humas Perhutani Bandung Utara, Endan Cahyadi pasca meninggalnya dua mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) akibat tersambar petir di bumi perkemahan tersebut pada Jumat (23/2/2024) malam.

Endan mengatakan, pada hari saat kejadian dan keesokan harinya, cuaca di lokasi tidak masuk kategori ekstrem, sehingga pihaknya tidak menutup bumi perkemahan.

"Pas kejadian itu cuma hujan kecil, rintik-rintik saja,” jelasnya, Minggu (25/2/2024).

Baca Juga: BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat dan Petir di Sejumlah Wilayah di Indonesia Hari Ini

“Memang waktu kejadian petirnya luar biasa, ada angin juga tapi tergolong biasa. Ya, kita tidak melakukan penutupan," ujarnya, dikutip Kompas.com.

Penutupan obyek wisata, kata dia, akan dilakukan apabila terjadi cuaca ekstrem.

Bahkan jika terjadi cuaca ekstrem, bukan hanya pihak pengelola saja yang akan menutup lokasi, warga di sekitaran lokasi akan merekomendasikan hal sama.

Kejadian pengunjung tersambar petir, lanjut dia, baru pertama kali terjadi di Bumi Perkemahan, Batu Kuda, Gunung Manglayang.

"Iya kali ini aja. Sebelumnya belum pernah,” katanya.

Usai kejadian, pihaknya mengaku memberikan peringatan kewaspadaan tambahan kepada pengunjung soal petir.

Biasanya mereka hanya diperingatkan soal bahaya pohon tumbang atau longsor.

"Jadi kita setelah kejadian ini tetap disampaikan kalau hujan jangan deket ke pohon,” kata dia.

“Pas kejadian kan kita enggak tahu akan ada peristiwa itu, jadi imbauannya paling hati-hati hujan deras, jalur evakuasi, rawan pohon tumbang. Tapi kalau petir enggak biasanya," beber dia.

Endan juga memastikan kepada para pengunjung bahwa Bumi Perkemahan, Batu Kudu, Gunung Manglayang bukan wilayah rawan petir.

"Kita pastikan di sini bukan rawan petir ya, kita udah melakukan itu ke temen-temen untuk ngasih antisipasi hati-hati musim hujan petir kan gitu. Kalau dikatakan rawan kan kita juga bukan termasuk rawan," ungkapnya.

Baca Juga: Cerita Istri Pesepak Bola yang Tewas Tersambar Petir di Stadion Siliwangi Bandung

Hingga hari ini, lanjut Endan, Bumi Perkemahan, Batu Kuda Gunung Manglayang tetap dibuka dengan catatan jika cuaca ekstrem dilakukan penutupan.

"Sekarang masih dibuka cuman dengan ketentuan kalau ekstrem ditutup. Kita semua lokasi wisata dibikin aturan seperti itu," imbuhnya.

Sebelumnya, dua mahasiswa Teknik Geologi Unpad atas nama Mitzelion Rayi Adimastya dan Bangkit Alyuda Prasetyo meninggal tersambar petir. 

Peristiwa itu, sambung dia, terjadi pukul 20.00 WIB. Rombongan keduanya datang ke lokasi sejak sore hari.

"Datangnya dari sore, rombongan sekuat 6 orang itu temen-temen dari Unpad, pada camping. Mungkin untuk menikmati liburan akhir pekan," katanya.

"Mungkin awalnya kayanya saya juga ga tahu sambarannya ke pohon berimbas ke bawah ke dua orang itu," ucap Endan. 

Saat itu, teman korban yang selamat panik dam langsung menghubungi keluarga korban. Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit AMC di Cileunyi.




Sumber : kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x